GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebagai figur milenial, Fandi Akhmad Yani sangat diyakini mempunyai peluang besar untuk menumbangkan calon incumbent (petahana). Optimisme ini disampaikan Eddy Santoso, Ketua DPC Partai Demokrat Gresik, salah satu parpol pengusung Gus Yani.
"Saya yakin dengan bekal kesolidan, kerja keras parpol pengusung, tim, dan kegigihan Gus Yani-Bu Min akan mampu menumbangkan calon incumbent di Pilbup Gresik 9 Desember 2020," ujar Eddy Santoso kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (25/7).
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
"Fakta ini pernah terjadi di Pilkada Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sukses menumbangkan calon petahana Ratna Ani Lestari, dan Joko Widodo menumbangkan Fauzi Bowo yang kokoh saat Pilkada DKI," kata Eddy memberikan contoh.
Eddy lalu menceritakan proses Abdullah Azwar Anas saat mengalahkan petahana Ratna Ani Lestari yang begitu kuat pada Pilkada Banyuwangi 2010. "Anas waktu itu tak jauh beda dengan posisi Gus Yani saat awal-awal maju. Anas ketika itu di awal-awal akan maju pilbup melihat survei, elektabilitas incumbent Ratna masih sangat tinggi. Sementara Anas masih sangat rendah," ungkap Eddy.
Namun, lanjut Eddy, Anas saat itu tak patah arang. "Anas harus berjibaku untuk menjadikan satu dunia langit dengan dunia darat. Sebab, menurut Anas, jika dunia langit bagus, tapi dunia darat becek, pasti tidak bisa maju. Kondisi seperti itu yang tengah diikhtiarkan keras Gus Yani dengan Bu Min," papar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Gresik ini.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Karena itu, Eddy menilai kondisi yang dialami Anas kala itu sama persis yang dialami Gus Yani saat akan maju Pilbup Gresik kali ini. "Sejumlah kiai Banyuwangi saat itu meminta Anas maju. Namun demikian, Anas merasa tidak mungkin mengedepankan kiai berbenturan dengan partai politik. Makanya, Anas harus bekerja dulu. Sebab, menurut Anas jangan sampai orang yang mendukung berada di garis depan," ungkap Eddy.
Sebagai langkah awal, Anas terlebih dulu melihat hasil survei dan melakukan konsultasi hingga mendapat sejumlah rekomendasi atau saran oleh tim survei. Selanjutnya, Anas mulai berjuang dengan turun untuk mengenalkan diri, merangkul, dan meyakinkan masyarakat bahwa dirinya siap memimpin dan menjadikan Banyuwangi lebih baik.
"Bahkan, Anas sampai harus tidur di kampung-kampung selama hampir dua tahun untuk mengalahkan incumbent Ratna waktu itu. Sebab prinsip Anas, tidak akan bisa mengalahkan incumbent, kalau tidak turun menemui masyarakat. Kalau tidak populer, maka tidak bisa," terang Eddy.
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Anas pun terus keliling, bermalam sampai subuh. Ke pasar subuh. "Anas terus keliling untuk mencuri hati rakyat. Sebab prinsip Anas boleh punya visi bagus. Namun kalau rakyat tidak kenal, maka rakyat tidak memilih," urai Eddy.
"Langkah Anas itu terus dipantau oleh lembaga survei yang menjadi konsultannya. Kala itu lembaga survei bilang kalau dalam dua-tiga bulan angka dalam survei naik, maka ikhtiar Anas maju Pilkada boleh diteruskan. Namun kalau angkanya tidak naik, lebih baik tak diteruskan. Langkah seperti itu saat ini terus digelorakan Gus Yani, dibantu parpol pengusung, dan tim," sambung Eddy.
Mapping demi mapping suara dukungan, kata Eddy, terus dilakukan oleh parpol pengusung untuk memetakan kekuatan di masing-masing daerah pemilihan (dapil) melalui para anggota DPRD dan tim hingga tingkat desa.
Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
"Prinsipnya, teamwork dan kesolidan parpol pengusung, tim, dan kerja keras pasangan Niat yang akan bisa membawa kemenangan. "Kami sangat yakin Gus Yani-Bu Min bisa tumbangkan incumbent di Pilbup Gresik 2000. Insya Allah," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News