BANGSAONLINE.com – Ada yang berbeda untuk haji tahun ini. Jika pada musim haji sebelum-sebelumnya, jemaah haji bis meminum air zam-zam dengan gelas, dan itu pun lokasinya bertebaran di masjidil Haram, kini, jemaah haji, hanya boleh meminum air zam-zam dari botol.
Persiapan akhir kesehatan dan keselamatan telah dibuat untuk menerima jemaah haji di Mekah sejalan dengan langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19).
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Persiapan protokol kesehatan yang telah disiapkan antara lain, klinik keliling, botol air Zamzam sekali pakai, dan kontrol pergerakan yang diberlakukan oleh otoritas Saudi.
Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci juga telah merancang dan memasang jalur untuk mengarahkan aliran jamaah di Masjid al-Haram. Pintu masuk dan pintu keluar disiapkan khusus untuk mencegah keramaian dan membatasi pergerakan jamaah.
Rencana keselamatan disusun dalam kolaborasi antara kepresidenan, Kementerian Haji dan Umrah, dan otoritas keamanan.
Baca Juga: Demi Ibadah ke Makkah, Ibu di Jombang Daftar Umroh Pakai Uang Koin
Kepresidenan juga telah meningkatkan kapasitas produksi botol air Zamzam untuk dibagikan kepada para peziarah. Botol-botol tersebut dibersihkan, diamankan, dan diproduksi untuk sekali pakai.
Pendingin air dan botol yang dapat digunakan kembali telah dilarang karena alasan kesehatan. Sebagai gantinya, presiden akan membagikan sejumlah botol air Zamzam kepada setiap peziarah.
Sebagai kelanjutan dari upaya untuk memastikan musim haji yang aman, Kementerian Kesehatan Saudi akan menyediakan klinik keliling dengan bus untuk menemani para jemaah saat mereka melakukan ibadah haji.
Baca Juga: Kenapa Malaikat Jibril Kirim Salam ke Sayyidah Khadijah, Tebersit saat Khofifah Ziarah ke Ma'la
Akan ada lima klinik keliling yang dilengkapi dengan semua peralatan medis yang diperlukan dan didampingi tim kesehatan yang berkualifikasi, dokter umum untuk pemeriksaan awal pasien, klinik gigi, dan laboratorium.
Klinik-klinik tersebut ditugaskan untuk mengambil sampel dan mengujinya, melakukan rontgen, dan memberikan obat kepada pasien.
Mohammed Jamal, dan istrinya, Heba, mengatakan, “Saya sangat senang terpilih untuk melakukan haji tahun ini. Semuanya telah difasilitasi bagi kami sejak kami pertama kali tiba di Makkah.”
Baca Juga: Kiai Asep Pimpin Istighatsah Temu NU se-Dunia di Makkah, Dihadiri 2.000 Warga NU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News