PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Jaringan internet di pelosok Pamekasan yang tidak selalu stabil, menyulitkan para santri untuk belajar secara daring. Seperti yang dirasakan oleh Ustaz dan Santri Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ulum 2, Dusun Montor, Desa Teja Barat, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan.
Oleh karena itu, Yayasan Az Zahri Teja Barat bersama RAPI 19 Pamekasan berinisiatif menggunakan frekuensi radio HT (Handy Talkie) yang dinilai lebih efisien dan hemat biaya.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
"Kami siapkan 20 HT operasional, 1 RPU, dan 1 Rig Mobile untuk penguatan sinyal HT hingga 2 km. Jadi efektivitas guru dan murid dalam belajar terjamin dan murah," ujar Budi Cahyono, Ketua RAPI 19 Pamekasan saat mendampingi proses pembelajaran di madrasah, Selasa (11/8/2020).
Ustaz Ach. Zainul Kafi, Pengajar Kelas MI Nurul Ulum 2 mengaku merasa terbantu dengan adanya program RAPI Peduli ini. Sebab, sebelumnya ia harus mendorong para santri untuk mengambil tugas ke madrasah setiap hari, kemudian menyetor hasil tugasnya keesokan harinya, sehingga dirasa kurang efektif karena tidak semua santri menggunakan handphone.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
"Dengan adanya fasilitas HT ini, kami tetap bisa melakukan belajar mengajar dengan jarak jauh dan tanpa biaya kuota juga. Siswa juga cepat beradaptasi untuk teknisnya karena simpel dan mudah," tukasnya. (yen/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News