Dibuka Gubernur, Muswil IX DPW LDII Jatim Aklamasi Tunjuk Moch. Amrodji Konawi Jadi Ketua

Dibuka Gubernur, Muswil IX DPW LDII Jatim Aklamasi Tunjuk Moch. Amrodji Konawi Jadi Ketua DPD LDII Gresik saat mengikuti Muswil IX secara virtual. (foto: ist).

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Jawa Timur menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) IX untuk memilih ketua dan jajaran pengurus masa bakti 2020-2025 di Aula Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyidin Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/8/2020) kemarin.

Muswil IX digelar secara virtual (daring) diikuti oleh DPD LDII se-Jawa Timur dengan menggunakan aplikasi Zoom dan Senkom Digital Communication. Acara ini dibuka oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Muswil LDII kali ini peserta secara aklamasi menunjuk H. Moch. Amrodji Konawi, S.E., S.T., M.T., sebagai Ketua DPW LDII Jawa Timur masa bakti 2020-2025.

Gubernur Jawa Timur dalam sambutannya menjelaskan program kerja Nawa Bhakti Satya yang menjadi framework Pemprov Jawa Timur. Program ini dikerjakan oleh banyak lembaga dan instansi. Semuanya bergerak bersama dan mencapai titik temu, untuk menyejahterakan masyarakat Jawa Timur.

"Pandemi Covid-19 ini memang menciptakan kontraksi, bahkan Jawa Timur mengalami minus pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen. Namun masih terendah di seluruh Jawa. Sementara angka PHK mencapai 4 persen juga terendah di Pulau Jawa," ungkap Khofifah.

Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar

Menurutnya, perubahan akibat pandemi ini harus disikapi dengan karakter yang kuat. "Pendidikan karakter yang selama ini bisa dilakukan dalam keluarga atau pesantren, cukup sulit bila dilakukan secara virtual. Untuk itu saya mendukung LDII yang mengembangkan aplikasi Pondok Karakter. Karena dalam pandemi ini butuh kreativitas untuk tetap membangun karakter bangsa, di saat pertemuan langsung dibatasi," katanya.

Ia menganalogikan, membangun karakter memerlukan contoh atau teladan, namun di saat sekolah atau pesantren memberi pelajaran melalui virtual, pemberian teladan ini menjadi tidak mudah. Untuk itu, ia mengingatkan kepada para peserta Muswil IX LDII Jawa Timur agar terus mengedepankan pendidikan atau ilmu.

"Kita sering diajarkan untuk mendapatkan dunia, ukhrowi (akhirat) atau keduanya dengan ilmu. Untuk itu, saya mendukung LDII yang memasukkan pendidikan dalam program kerjanya," terangnya.

Baca Juga: Bedah Buku KHM. Hasyim Asy’ari, Khofifah Gaungkan Qanun Asasi NU Jelang Kongres XVIII Muslimat

Gubernur juga mendukung paparan Pj. Ketua Umum DPP LDII mengenai konsep bekerja sama. "Kompetisi di luar kita menghadapi raksasa bahkan monster ekonomi. Bila yang kecil-kecil bersatu maka akan menjadi kuat, dan selanjutnya menjadi besar," paparnya.

Gubernur mencontohkan keberhasilan LDII tentang energi terbarukan. "Listrik-listrik dari energi terbarukan yang kecil-kecil milik LDII itu, bila digabungkan bisa menjadi megawatt. Di sinilah pentingnya bekerja sama bukan berkompetisi," pungkasnya.

Baca Juga: Cagub Maluku Utara Terpilih Belajar Kesuksesan Khofifah Pimpin Jawa Timur

Ketua DPW LDII Jawa Timur, Amien Adhy menyatakan bahwa Muswil kali ini mengangkat tema "Membangun Jatim Cerdas, Sehat, dan Harmoni Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Profesional Religius".

Menurutnya, tema ini diangkat karena program kerja LDII banyak yang beririsan dengan program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Delapan klaster program kerja DPW LDII yang diadopsi dari Rakernas DPP LDII banyak bersentuhan dengan Nawa Bhakti Satya," katanya.

Ditegaskannya, ada sembilan program Jatim Sejahtera, yakni Jatim Kerja, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Amanah, Jatim Berdaya, dan Jatim Harmoni. "Kesembilan program utama itu diwujudkan dalam tagline, berupa prinsip kerja yang Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif (CETTAR)," ungkapnya.

Baca Juga: IPM Jawa Timur 2019-2024 Naik Signifikan, Ketua DPD PKS Apresiasi Kinerja Khofifah-Emil

Sementara itu, Pj. Ketua Umum DPP LDII, Chriswanto Santoso memaparkan delapan program kerja LDII. Yaitu wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.

"LDII mengupayakan agar organisasi ini berpartisipasi aktif dalam pembangunan di Indonesia, di luar core kegiatan LDII di bidang dakwah. Dengan cara mengajak warga LDII fokus pula terhadap tujuh bidang lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Indonesia," katanya.

Chriswanto mengungkapkan bahwa dakwah LDII menyentuh pula kalangan marjinal. "Kami berdakwah di kampung kusta di Ngenget, Tuban dan membuka pengajian tuna rungu di Surabaya. Bahkan kami juga berdakwah di lapas dan di wilayah perbatasan," ungkapnya.

Baca Juga: Berperan Besar Bangun Bangsa, Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif oleh Fatayat NU Jatim

Sementara di bidang ekonomi, Chriswanto mendorong warga LDII membangun usaha bersama berbasis ekonomi syariah. DPP LDII mendorong UMKM saling bekerja sama, bergotong royong, saling menguatkan untuk menyambut ekonomi yang sifatnya kompetisi.

"Sesama UMKM nasional, harus bekerja sama, bukan berkompetisi. Dengan begitu, bisa menghadapi pasar bebas atau persaingan di tingkat global," terangnya.

Chriswanto mengingatkan agar para peserta tetap berpartisipasi dalam level yang tinggi meskipun dalam Muswil IX LDII Jawa Timur dilaksanakan secara daring. "Partisipasi, saran, dan ide-ide akan berpengaruh dalam keterlibatan LDII dalam membangun bangsa, mewujudkan Indonesia Emas pada 2035 nanti," cetusnya.

Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara

Ditambahkannya, Muswil IX LDII Jawa Timur sangat strategis karena menuntut adaptasi agar organisasi lincah dalam menghadapi zaman yang berubah dengan cepat. "Pandemi Covid-19 ini membuat krisis ekonomi global, bila dibiarkan akan mengakibatkan krisis multidimensi. Untuk itu perlu SDM yang khusus, di mana kita menggeser cara kerja normal, menjadi ekstra normal bahkan menjadi super ekstra normal. Inilah pentingnya SDM khusus, SDM profesional religius," tutupnya. (hud/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO