PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi tekad bulat pengamen asal Probolinggo, Slamet Effendy (30) warga Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo yang mendaftar haji bersama ibunya dari hasil mengamen.
Kegigihan anak semata wayang Atmina ini pun menuai apresiasi dari semua kalangan, termasuk dalam hal ini Gubenur Khofifah melalui Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Jatim dengan memberikan bantuan.
Baca Juga: Bakal Gelar Kongres Ke-18, Khofifah Bersama PP Muslimat NU Silaturahmi dengan Menag RI Nasaruddin
Bersama dengan pilar-pilar kesejahteraan sosial, Khofifah berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Probolinggo memberikan bantuan sembako dan bakti sosial berupa pemugaran dapur rumah Slamet Effendy.
Bantuan sembako dan pemugaran dapur rumah ini diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui pilar-pilar sosial, TKSK, PKH, dan Tagana.
Kepala Dinsos Provinsi Jawa Timur, Alwi menyampaikan bantuan ini merupakan sebuah apresiasi dari Gubernur Jawa Timur atas upaya dan semangat yang ditempuh Slamet Effendy sebagai putra semata wayang Atmina untuk mendaftar haji bersama ibunya.
Baca Juga: Usung 2 Inovasi, Jatim Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024
“Dengan itu, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan melihat kondisi keberadaan secara nyata,” katanya.
Sementara, Slamet Effendy mengaku keinginan untuk mendaftar haji bersama ibunya ini merupakan niat ikhlas dan hasil jerih payahnya selama 10 tahun agar bisa berangkat ke tanah suci. “Alhamdulillah, saya dan Ibu sudah resmi mendaftar haji,” katanya.
Menurut Slamet, uang pendaftaran bernilai puluhan juta itu hasil mengamen selama 10 tahun terakhir. Slamet yang tidak tamat SD ini memang bercita-cita melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Harap DPD Gerkatin Jadi Jembatan Pemenuhan Kebutuhan Kaum Tuna Rungu
Slamet tidak sampai tamat SD lantaran sang ayah meninggal karena sakit. Sementara sang ibu juga tidak berpenghasilan tetap dan hanya mengandalkan upah memijat orang dewasa.
Setiap hari Slamet bekerja keras membantu sang ibu. Ia berjuang memperoleh penghasilan dari mengamen, selain suka membantu tetangga.
“Uang yang saya bayarkan adalah hasil jerih payah mengamen. Itu pun saya tabung kepada ibu. Sedikit demi sedikit uang yang terkumpul selama 10 tahun digunakan untuk mendaftarkan haji. Saya mendaftarkan ibu terlebih dahulu di tahun 2018. Berlanjut mendaftarkan haji untuk diri saya pada hari Kamis tanggal 3 September 2020,” kata Slamet.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke PPKS Wilayah Kota Malang
Slamet menyampaikan, hasil yang tidak menentu dalam kesehariannya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sisanya dikumpulkan untuk keinginan mulianya mendaftarkan haji.
“Sehari-hari saya kadang selalu membantu pada acara selamatan atau pengajian yaitu membantu menggelar tikar dan lain-lainnya,” ungkapnya. (ndi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News