Dirut Ademos Indonesia: Gelombang Resesi Sebentar Lagi Terjadi

Dirut Ademos Indonesia: Gelombang Resesi Sebentar Lagi Terjadi

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ademos Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Desa Dolokgede dan Kacangan, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengkaji skenario imbas pandemi serta antisipasi resesi ekonomi yang berpotensi berdampak terhadap kelompok rentan dan marginal.

Kegiatan ini merupakan upaya Konsorsium Penguatan Desa Tanggap Covid-19 (Konsorsium PDTC) mendukung pemerintah memperkuat ketangguhan desa dalam mencegah, menangani, dan mengelola risiko pandemi di Kabupaten Bojonegoro dan Sumba Barat Daya.

Baca Juga: Ayo Simak! Berikut Beberapa Jenis Barang dan Jasa yang Bebas dari PPN!

Dua skenario yang dibahas yakni persiapan dan pengembangan ketangguhan masyarakat desa, dan pengembangan model perlindungan sosial yang tepat dalam skema penghidupan berkelanjutan.

"Perubahan cara hidup karena penerapan protokol kesehatan dan jaga jarak menyebabkan turunnya mobilitas dan kegiatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. pun melambat," ujar Direktur Ademos Indonesia, Mohammad Kudlori.

Kata dia, secara nasional akibat melambatnya aktivitas ekonomi tersebut, dalam waktu dekat diperkirakan Indonesia akan mengalami gelombang resesi. "Karena itulah kami mempersiapkan kedua skenario tersebut bagi pemerintah Jawa Timur," kata Kudlori.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

Terkait dengan skenario pertama, Konsorsium PDTC yang terdiri dari empat organisasi, yaitu Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) Bojonegoro, Yayasan Pengembangan Kemanusiaan Donders (YPKD), Atmawidya Alterasi Indonesia (AAI/Alterasi), dan Association of Resiliency Movement (ARM) Indonesia, juga mengadakan kegiatan diskusi serta sosialisasi layanan konsultasi kesehatan dan psikologis bagi kelompok rentan di desa Dolokgede dan Kacangan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali aspirasi, masalah, serta kebutuhan kelompok rentan, dan marginal terkait dengan model perlindungan sosial yang tepat bagi mereka.

Antusiasme masyarakat dalam diskusi pun terekam melalui berbagai masukan dari masyarakat kelompok sasaran, terkait permasalahan mereka selama menghadapi masa pandemi.

Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar

"Ada corona jualan di pasar jadi sepi, orang-orang pada takut ke pasar. Petani juga mengeluh hasil panen harganya turun. Sementara harga kebutuhan sehari-hari naik," ujar Suparti salah seorang warga Dolokgede.

"Selama ini bantuan dari pemerintah berupa uang dan sembako itu tidak cukup kalau untuk hidup selama sebulan. Harapannya, ke depan, ada bantuan berkelanjutan untuk bisa dikelola sendiri oleh masyarakat," tambah Khusnul Fitriyah yang merupakan perwakilan dari kelompok perempuan dari Desa Kacangan.

Kegiatan ini didukung oleh SIAP SIAGA, program kemitraan pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia dalam Penanggulangan Resiko Bencana di Indonesia, khususnya di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur. (nur/rev)

Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO