KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka peringatan 75 tahun Palang Merah Indonesia (PMI), PMI Kota Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri mengadakan pengkabutan disinfektan menggunakan mobil gunner di tiga kecamatan. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap selama tiga hari, terhitung mulai hari ini 14 September sampai dengan 16 September 2020.
Di hari pertama pelaksanaannya, dua mobil gunner yang masing-masing berkapasitas 5.000 liter disinfektan diberangkatkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, didampingi Sekretaris PMI Jawa Timur dr. Edy Purwinarto, dan Ketua PMI Kota Kediri dr. Indrakso di halaman Balai Kota Kediri, Senin (14/9).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Sebelum pemberangkatan, Wali Kota Kediri Abdullah Bakar menyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan, khususnya PMI Kota Kediri, yang kurang lebih selama tujuh bulan sudah membantu dan bersatu padu dengan Pemerintah Kota Kediri menangani masalah Covid-19 di Kota Kediri.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada PMI Jawa Timur dan PMI Kota Kediri, mudah-mudahan di ulang tahun yang ke-75 ini PMI dapat selalu memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Kediri," kata Mas Abu, panggilan karib Wali Kota Kediri itu.
Menurut Mas Abu, PMI telah masuk ke sekolah-sekolah dan tempat lainnya bersama BPBD, dan TNI/Polri, untuk bersama-sama menanggulangi masalah virus corona di Kota Kediri. Kegiatan ini terus berjalan hari demi hari, bulan demi bulan, hingga saat ini sudah memasuki bulan ke-7.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
"Tentu saya merasa terbantu sekali. Hari ini alhamdulillah kita dibantu juga oleh PMI kota Kediri berhubungan dengan PMI Jawa Timur, untuk mendatangkan mobil gunner, yaitu mesin pengkabut untuk mengkabuti dengan disinfektan jalan-jalan yang ada di Kota Kediri. Saya berterima kasih karena tidak semua daerah berkesempatan disemprot dengan mobil gunner, tapi kita berkesempatan disemprot secara masif selama 3 hari,” terang Mas Abu.
Dalam kesempatan ini, Mas Abu kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa virus corona masih ada. Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat selalu waspada, disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker ke manapun pergi.
"Dengan penyemprotan ini, mari sama-sama mengingatkan warga supaya mereka disiplin, bahwa saat ini corona masih ada. Obat paling mujarab adalah masker, cuci tangan pakai sabun, dan phisycal distancing," katanya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
"Tugas kita saat ini adalah menertibkan yang tidak tertib, karena masyarakat kita kadang-kadang melupakan masker dan protokol kesehatan. Catatan kita sudah membagikan masker banyak sekali, cuma kadang-kadang karena memang ada sebagian orang yang tidak mau pakai masker, kurang disiplin, yang akhirnya juga merugikan orang lain," pungkas Mas Abu.
Sementara itu, dr. Edy Purwinarto menjelaskan tentang salah persepsi dari masyarakat tentang pemberlakuan new normal.
“Akhir-akhir ini ada kesalahan di masyarakat dalam mempersepsi tentang PSBB yang sekarang berakhir. Masyarakat beranggapan bahwa PSBB tidak diberlakukan, ini dianggap bahwa sudah tidak perlu lagi menggunakan masker. New normal tetap diberlakukan dalam rangka bagaimana kita tidak terjebak pada satu kondisi ekonomi yang menyusahkan, sehingga dengan demikian, masyarakat diharapkan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan. Dan jika perlu pada tahap-tahap tertentu harus dikenakan sanksi,” ujar dr. Edy.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Terkait beberapa wilayah di Jawa Timur yang masih dikategorikan dalam zona merah, dr. Edy Purwinarto mengatakan sampai dengan data kemarin, terdapat enam daerah yang berada dalam zona merah yaitu Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Probolinggo, dan Banyuwangi.
“Minggu lalu Tuban masih masuk dalam zona merah, dan alhamdulillah sekarang sudah menjadi zona kuning. Oleh karenanya, ini sangat tergantung pada masyarakat bagaimana perilakunya dalam menyikapi Covid-19 agar tidak sembarangan dan selalu patuh protokol kesehatan,” imbuh dr. Edy.
Sedangkan dr. Indrakso menambahkan bahwa pengkabutan ini juga bekerja sama dengan PMI Jawa Timur. "Mulai hari ini di Kecamatan Kota, besok di Kecamatan Mojoroto, dan lusa di Kecamatan Pesantren. Pengkabutan berjalan secara perlahan 5-10 km/jam, namun hanya di jalan-jalan protokol, karena mobil gunner memiliki tinggi kurang lebih 5 meter," ucap dr. Indrakso. (uji/rev)
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News