GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cabup dan Cawabup Gresik Nomor Urut 1, Moh. Qosim dan Asluchul Alif resmi menandatangani desain surat suara yang bakal digunakan dalam coblosan Pilbup Gresik 9 Desember 2020. Paslon dengan akronim "QA" ini datang ke Kantor KPU Gresik di Jalan Dr. Wahidin SH secara bergantian untuk teken desain surat suara, Jumat (16/10/2020).
Dalam desain yang ditandatangani tersebut, gambar QA di surat suara yang akan digunakan saat Pilbup Gresik 9 Desember tampak memakai baju putih dan pakai songkok hitam.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Sekadar diketahui, bahwa approval atau persetujuan desain surat suara paslon bupati dan wakil bupati Gresik 2020 ini merupakan tahap terakhir. Sebelumnya, paslon sudah diberikan kesempatan untuk menyampaikan apabila ada perubahan desain gambar untuk dipasang di surat suara.
"Alhamdulillah QA sudah sesuai dengan hati dan selesai desain, semoga lancar semuanya," ujar Cabup Qosim usai menandatangani persetujuan desain surat suara di Kantor KPU Gresik Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Qosim menjelaskan, ada makna tersirat pada baju putih dan songkok hitam yang dikenakan dirinya bersama dr. Alif. Songkok hitam, kata Qosim, menunjukkan Gresik sebagai daerah yang mempunyai banyak pengrajin songkok. Bahkan produk dari UKM Gresik ini tidak hanya digemari para pejabat tinggi di Indonesia. Namun juga mampu menembus ke pasar ekspor mulai Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, hingga Timur Tengah.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
"Jadi, selain menjadi identitas nasional, songkok juga menjadi ciri khas Kabupaten Gresik. Karena di Gresik banyak pengrajin songkok seperti di Bungah dan juga kawasan kota," ungkap dia.
Dengan demikian, pemakaian songkok tersebut juga menjadi tanda kepedulian paslon QA terhadap perkembangan UMKM Gresik. Hal ini, lanjut Qosim, selaras dengan visi misi QA, salah satunya akan menghadirkan "Kartu UMKM Bangkit" yang akan membantu UKM dari sisi permodalan dan pemasaran produk.
"Sedangkan Baju Koko Putih lebih dekat dengan makna religius dan merakyat. Artinya, pakaian tersebut di kalangan masyarakat cukup familier. Hal ini menandakan bahwa paslon Qosim-Alif tidak menciptakan jarak dengan warga masyarakat. Tapi justru sebaliknya. Qosim dan Dokter Alif lebih suka merakyat," pungkasnya. (hud/ns)
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News