NGAWI, BANGSAONLINE.com - Nasib nahas dialami Sukimin (55). Warga Dusun Malang, Desa Karang Gupito, Kecamatan Kendal, Ngawi ini tewas saat sedang menggali di tambang batu tradisional, Senin (26/10).
Peristiwa yang terjadi di Dusun Malang, desa setempat itu berawal sewaktu Sukimin bersama Suprapto (36) dan Sugito (30) berangkat kerja sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka bertiga mengawali rutinitas setiap hari dengan menambang batu di lokasi tambang milik Kadiyem (almh). Setelah sampai di lokasi tempat kerja, mereka langsung menggali di sekitar ketinggian 30 meter dari atas tanah.
Baca Juga: Cegah Kecelakaan, Satlantas Polres Ngawi Tingkatkan Patroli di Jalur Blackspot
Lalu sekitar satu jam kemudian, korban beristirahat di tempat lokasi menggali. Tiba-tiba batu yang telah digali oleh korban dkk mendadak longsor dan bebatuan tersebut menimpanya yang sedang beristirahat di bawah.
Melihat kejadian tersebut, kedua teman korban langsung melaporkan kejadian tersebut pada pihak dusun dan langsung diteruskan ke Kantor Polsek Kendal.
"Jadi, awalnya mereka bertiga memulai menggali batu dari pagi lalu mendadak batu yang digali korban longsor dan menimpa korban," jelas Sujito, Kasun Malang kepada BANGSAOLINE.com.
Baca Juga: Bus Sugeng Rahayu Tabrak Avanza di Ngawi
Setelah menerima laporan tersebut, anggota Polsek Kendal bersama Tim Inafis dari Polres Ngawi melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Kondisi jenazah korban mengalami patah tulang iga bagian kiri, tulang dahi sebelah kiri retak, dan kaki kiri bagian lutut.
Dari informasi Kapolsek Kendal AKP Suparno, bahwa tambang batu tradisional tersebut sudah seringkali diingatkan. Namun alasan warga bahwa menggali batu merupakan salah satu mata pencaharian bagi warga setempat.
Dari pihak keluarga korban sendiri telah menyatakan bahwa kematian korban merupakan musibah dan tidak akan menuntut pihak manapun. Selain itu pihak keluarga korban juga keberatan jenazah diotopsi.
Baca Juga: Pedagang Sayur di Ngawi Tewas Terseret Kereta Api
"Kita sebenarnya sudah sering kali mengingatkan pada warga bahwa menggali batu secara tradisional berbahaya. Kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi akan tetapi warga masih selalu melakukan," terang AKP.Suparno. (nal/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News