SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya menggelar rapat koordinasi mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan genangan akibat aliran air sungai, Rabu (4/11).
Rapat koordinasi yang digelar di kantor BPB Linmas itu menghadirkan 15 kecamatan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) Surabaya.
Baca Juga: Puting Beliung Terjang Surabaya Sore Hari Akibatkan Pohon Tumbang dan Mobil Tercebur Kali
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, mitigasi ini untuk mengantisipasi bencana yang berdampak pada warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS). Makanya, kepada 15 kecamatan yang ikut dalam rapat koordinasi itu, ia meminta supaya mereka melakukan pemetaan risiko bencana di sekitar sungai di Surabaya.
"Misalnya, pemetaan bencana yang pernah terjadi seperti tanah atau plengsengan longsor, banjir, orang hanyut atau tenggelam," kata Irvan di ruang kerjanya.
Adapun 15 kecamatan yang diminta khusus untuk siaga itu adalah Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Pakal, dan Kecamatan Asemrowo.
Baca Juga: Diduga Jadi Korban Tabrak Lari Truk, Pria di Surabaya Meninggal Dunia di Raya Mastrip
Kemudian Kecamatan Bulak, Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Genteng, Kecamatan Wiyung, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Sukomanunggal, dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Menurut Irvan, 15 kecamatan itu diminta aktif memeriksa ketinggian dan debit air sungai pada pintu air dan rumah pompa. Selain itu, juga diminta mengaktifkan Kelurahan Siaga Bencana. "Ibu wali kota meminta kelurahan melakukan sosialisasi dan patroli secara berkala, khususnya menjelang musim penghujan dan angin kencang," katanya.
Baca Juga: Pohon Tumbang di Nginden Surabaya Timpa 2 Mobil, 2 Orang Luka-Luka
Selain itu, Irvan juga mengungkapkan bahwa Wali Kota Risma juga meminta kecamatan dan kelurahan di sekitar DAS untuk memerhatikan kelompok rentan seperti difabel, lansia, ibu hamil, dan anak-anak agar mendapat pertolongan khusus saat terjadi bencana.
"Kecamatan dan kelurahan menyiapkan lokasi yang aman untuk tempat evakuasi sementara. Penyusunan SOP evakuasi di tingkat RT/RW sampai kecamatan harus dibuat," ujarnya.
Selain aparat kecamatan dan kelurahan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan juga diminta melakukan pengecekan rutin terhadap rumah pompa atau pompa-pompa air yang ada di Surabaya. Bahkan, ia juga meminta pompa-pompa yang sudah siap dioperasikan itu, dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mengatur debit air.
Baca Juga: Penganiayaan Remaja oleh Petugas Linmas, Ketua SCCC Sayangkan Polisi Titipkan Pelaku ke Shelter
“Pokoknya nanti diusahakan dapat meminimalisir genangan di rumah-rumah warga. Jadi, ayo kita jaga wilayah kita masing-masing,” pungkasnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus siap siaga menghadapi potensi datangnya hujan lebat dan angin kencang selama peralihan musim atau pancaroba. Setelah sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau langsung kesiapan perahu, kini dilanjutkan dengan penyiapan mitigasi bencana, terutama di wilayah-wilayah yang rawan genangan aliran sungai. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News