SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PWNU Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk mengawal kasus dugaan penganiayaan terhadap FA yang baru berusia 15 tahun. Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Ketua PWNU Jatim bidang hukum, Ma'ruf Syah.
Ma'ruf mengungkapkan kegeramannya terhadap kasus penganiayaan ini, bukan karena FA adalah putera H. Rasyidi, Bendahara PWNU Jatim dan Bendahara Umum MUI Jatim. Tapi karena pelakunya diduga adalah oknum petugas Linmas Kota Surabaya.
Baca Juga: Tim Jogoboyo Sat Samapta Polrestabes Surabaya Amankan Belasan Remaja Bersajam
"Linmas itu adalah unsur negara yang seharusnya melindungi masyarakat. Bukan sebaliknya justru menjadi pelaku kekerasan. Apalagi korbannya anak-anak dan mengalami luka-luka serta traumatik. Kami akan kawal kasus ini hingga meja hijau dan pelakunya mendapat hukuman," tegas Ma'ruf Syah di Kantor PWNU Jatim, Jumat (23/4/2021).
Ma'ruf mengungkapkan, sebagai tradisi NU, pihaknya sudah mengundang Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto untuk bertabayun. Namun ditunggu hingga sore, anak buah Eri Cahyadi itu tak kunjung datang ke PWNU Jatim.
Alih-alih datang, Irvan hanya mengutus anak buahnya. Padahal dari pihak PWNU Jatim sejumlah pengurus harian sudah menunggu sejak ba'da Salat Jumat.
Baca Juga: Sertifikasi Aset Tanah NU dan Ormas Keagamaan di Jatim Bakal Semakin Dipercepat
"Kita sudah undang tabayun, tapi gak datang. Ya sudah, kita percayakan pada proses hukum. Toh, bukti-bukti juga cukup. Kita punya visum, saksi, dan rekaman CCTV," ujar Ma'ruf yang didampingi Ketua LPBH NU Jatim.
Sementara itu, Bendahara PWNU Jatim H. Rasyidi lewat keterangan tertulis menceritakan kronologi penganiayaan yang menimpa anaknya. Kejadiannya bermula pada Rabu (14/4/2021) dini hari. Saat itu perkiraan waktu menunjukkan 01:32 WIB berdasarkan rekaman CCTV yang ada.
Kala itu FA bersama temannya sedang bermain sepak bola. Lalu ada sejumlah petugas Linmas dengan motor trail tiba. Infonya, petugas itu akan membubarkan tawuran yang kebetulan terjadi di sekitar tempat anaknya bermain sepak bola. Mereka pun mengejar anak-anak yang diduga sebagai pelaku tawuran, termasuk anaknya.
Baca Juga: Wanita Penjual Kopi asal Bekasi Dianiaya Mantan Suaminya dengan Sajam di Bulak Banteng
"Anak saya diringkus dengan sangat keras. Kala itu anak saya diperlakukan layaknya penjahat, bahkan kepalanya dibenturkan ke bagian belakang motor trail yang terbuat dari besi. Akibatnya, wajah anak saya lebam dan terluka cukup serius. Ini sudah di luar batas, kami punya rekaman CCTV-nya," kata Haji Rasyidi. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News