KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Di masa pandemi ini, tempat-tempat wisata di Kabupaten Kediri memang belum dibuka. Namun, ada beberapa tempat wisata yang tetap bisa dikunjungi, meski harus menerapkan protokol kesehatan.
Salah satunya adalah Candi Dorok. Untuk mencapai Candi Dorok yang terletak di Dusun Dorok, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri ini, pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 15 km dari pusat kota Pare arah timur.
Baca Juga: Gereja Puhsarang Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Bidang Struktur Tingkat Nasional
Candi Dorok sendiri terbuat dari batu bata. Dikarenakan telah terkubur cukup lama dan belum dilakukannya renovasi, mengakibatkan batu bata di candi ini tampak berwarna putih seperti warna tanah yang ada di sekitarnya dan banyak ditumbuhi lumut pada bagian dasarnya. Bangunan candi ini terletak di bawah permukaan tanah sedalam 3 meter.
Candi Dorok ditemukan oleh seorang warga secara tidak sengaja, saat hendak menanam bibit pohon melinjo di pekarangan rumahnya. Adalah Tumidi (66), pemilik lahan di mana Candi Dorok itu ditemukan.
Tumidi mengatakan, dirinya menemukan candi itu pada tahun 1996 lalu saat sedang menggali tanah yang rencananya akan ditanami pohon melinjo. Tiba-tiba cangkul yang digunakannya mengenai tumpukan batu bata. Ketika digali lebih dalam dan makin melebar, ternyata batu bata tersebut membentuk bidang segi empat.
Baca Juga: Pupuk Kecintaan Terhadap Budaya Lokal, Dinas Pendidikan Hadirkan Genibudjari Ke-9
"Saya lalu lapor pemerintah desa yang diteruskan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri," kata Tumidi, Selasa (10/11/2020).
Menurut Tumidi, penggalian selanjutnya dilakukan oleh BPCB Jawa Timur yang menyimpulkan bahwa tumpukan batu bata tersebut merupakan bagian dari badan candi yang hal itu berarti pula bagian atas dari Candi Dorok ini sudah tidak ada lagi.
Baca Juga: Warga Gelar Kirap Agung Budaya di Candi Dorok
Tumidi menuturkan, tanah yang ada di sekitar candi lalu digali sehingga membentuk bidang segi empat dan disediakan sebuah tangga yang menjorok ke bawah sehingga bisa digunakan oleh pengunjung untuk melihat lebih dekat bagian dasar candi. Sedangkan, pada bagian atas candi telah dibangun atap dari seng untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat panas dan hujan.
Belum ada penjelasan secara lebih mendetail akan asal usul atau sejarah yang berkaitan dengan pendirian candi ini. Tetapi berdasarkan bahan pembentuk candi, diperkirakan candi ini berasal dari abad ke-10 Masehi atau di Zaman Kerajaan Kediri.
"Saat pandemi ini, Candi Dorok memang ditutup sesuai anjuran pemerintah. Tapi, ada saja pengunjung yang datang untuk melihat-lihat Candi Dorok," pungkas Tumidi. (uji/zar)
Baca Juga: Apresiasi Mahakarya, Zanariah Ingin Jadi Event Ikonik Kota Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News