PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Fathor Rasid atau Mono yang dikenal dengan sebutan Oong (62), sudah bisa berkumpul dengan keluarganya di Kelurahan Parteker, Pamekasan, Minggu (15/11/20). Sebelumnya, Oong ditemukan terlantar dan menempati area kuburan di Kota Medan, Sumatra Utara.
Oong yang sudah 40 tahun menghilang akhirnya bisa kembali pulang ke rumah orang tuanya di Kelurahan Parteker, Pamekasan setelah tim relawan (creator youtube) Medan, menyebar luaskan keadaan Oong melalui media massa seperti facebook dan youtube.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata di Pamekasan, Cocok Untuk Libur Natal dan Tahun Baru
"Alhamdulillah, cepat diketahui tim Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB), Tim RAPI (Radio Amatir Penduduk Indonesia) Pamekasan yang bekerja sama dengan Relawan Surabaya dan Tim Relawan Medan langsung bertindak cepat untuk memulangkan pria bersaudara enam itu," ujar Koordinator FRPB Pamekasan, Budi Cahyono.
Ia mengatakan, begitu mendapat informasi mengenai adanya warga Pamekasan yang hidup terlantar, pihaknya berkoordinasi dengan Relawan Medan untuk menanyakan titik lokasi keberadaan Oong.
"Sehari setelah melakukan koordinasi dengan tim Relawan Medan pada tanggal 28 Oktober 2020, akhirnya Oong dibawa ke lokasi basecamp Tim Relawan Medan (Maulana Habib). Sejak itulah relawan Pamekasan berkordinasi dengan Habib (sapaan akrab Maulana Habib) untuk meminta keterangan perihal identitas Oong," ungkap Budi Cahyono.
Baca Juga: Diduga Korsleting Bagian Mesin, Bus Kirana di Pamekasan Ludes Terbakar
"Kemudian kami meminta beberapa identitas keterangan Oong kepada saudara Habib untuk dicocokkan dengan keluarga yang ada di Pamekasan. Alhamdulillah, setelah berkomunikasi dengan Subaidah (ibu Oong), semua keterangan itu benar," kata Budi Cahyono.
Setelah itu, pihaknya kembali menghubungi tim Relawan Medan, meminta bantuan untuk mengantarkan Oong ke Pamekasan. "Kita fasilitasi mulai dari awal sampai penjemputan. Memang dalam perjalanan dari Medan sempat ada kendala, karena familinya yang ada di Jakarta ingin ketemu dengan Oong, maka masih berhenti di Jakarta," paparnya.
"Setelah itu langsung ke Surabaya, karena keluarga di Surabaya juga ingin ketemu, maka masih berhenti di Surabaya. Baru tadi sekira jam 10.00 WIB kita bawa pulang ke Pamekasan dan alhamdulillah beliau bisa menghirup udara segar di Kabupaten Pamekasan," tutupnya. (yen/ian)
Baca Juga: Tingkatkan Layanan PCC, Dinkes Pamekasan Tambah Dua Motor Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News