PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Santer pemberitaan jika RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo meng-covid-kan ibu hamil (bumil) saat melahirkan. Berita ini dibantah keras Satgas Penanganan Covid-19 setempat.
Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19, dr. Dewi Vironica mengatakan, jika berita yang beredar bahwa RSUD Tongas meng-covid-kan ibu hamil (bumil) itu tidak benar alias hoaks.
Baca Juga: Polres Probolinggo Salurkan 5 Ribu Ton Beras Bagi Warga Terdampak PPKM Darurat
“Yang terjadi adalah, ibu hamil tersebut di Puskesmas Besuk sudah bukaan 7 dengan hasil rapid test antibodi reaktif, sehingga direncanakan untuk dirujuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Tetapi karena ruang isolasi di RSUD Waluyo Jati Kraksaan penuh, sehingga bumil tersebut harus dirujuk ke RSUD Tongas,” katanya.
Menurut Dewi, Puskesmas Besuk sudah memberikan KIE kepada suami. Dan suami juga sudah menandatangani surat persetujuan rujuk ke RSUD Tongas. Bahkan, Puskesmas Besuk sudah memvideo proses edukasi kepada keluarga.
“Video sudah dikirim ke RSUD Tongas sebagai syarat sebelum merujuk dan sudah diterima oleh RSUD Tongas. Setelah melahirkan, esok harinya pasien dilakukan swab tanggal 12 dan 13 Nopember 2020,” jelasnya.
Baca Juga: Rusunawa Penuh, Puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo Jadi Rumah Karantina Pasien Covid-19
Dalam keterangannya, Dewi juga membantah adanya intimidasi dari petugas kesehatan. Menurutnya, setiap pasien pasti akan dilayani, baik itu di rumah sakit maupun di puskesmas.
“Apalagi dengan kondisi yang darurat, seperti ibu hamil tersebut yang sudah bukaan 7, pasti akan ditangani dulu emergency-nya,” tegasnya.
Lebih lanjut Dewi menerangkan, ibu hamil biasanya memiliki sistem imun yang rendah sehingga rentan untuk terinfeksi, baik virus maupun bakteri.
Baca Juga: Ratusan Warga Ikuti Vaksin Gratis di Samsat Probolinggo Kota
“Di masa pandemi ini, siapa pun dapat tertular, termasuk ibu hamil. Walaupun sebagian besar bumil tersebut tanpa gejala atau bergejala ringan. Sehingga ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan Covid-19 untuk menentukan penatalaksanaan kehamilannya. Infeksi vertikal ibu ke bayi sejauh ini belum terbukti, tetapi tetap harus menjaga kebersihan diri, proteksi, diri dan menerapkan 3M,” terangnya.
Sementara menanggapi hasil swab yang lama keluar karena sejak hari Jum’at (13/11) lalu, Dewi berdalih jika Lab Covid-19 RSUD Waluyo Jati Kraksaan sedang ada kendala dengan alat/reagen PCR-nya. Sehingga pemeriksaan sampel pada minggu-minggu tersebut sempat tertunda.
“Hasil swab pertama dan kedua hasilnya sudah keluar. Dua-duanya hasilnya positif semua. KIE kepada keluarga sudah dilakukan, akhirnya keluarga menerima penjelasan dan tetap melanjutkan rawat inap di RSUD Tongas,” pungkasnya. (ndi/ian)
Baca Juga: Yayasan Buddha Tzu Chi Bantu Warga Terdampak Covid-19 di Probolinggo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News