Sulaiman Banser Buleleng, Long March Napak Tilas K.H.R. As'ad Syamsul Arifin

Sulaiman Banser Buleleng, Long March Napak Tilas K.H.R. As Sulaiman (dua dari kiri) Anggota Banser dari Buleleng, Bali, melakukan napak tilas perjalanan bersejarah Kiai As'ad Syamsul Arifin. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kecintaan pada kiai membuat seorang anggota Banser dari Buleleng, Bali sanggup berjalan kaki dari Situbondo menuju Jombang. Sulaiman long march jalan kaki perjalanan sejarah K.H. R. As'ad Syamsul Arifin yang merupakan awal proses berdirinya Nahdlatul Ulama.

Sulaiman mengungkapkan, Pengasuh Ponpes Salafiyah Safi'iyah Sukorejo itu adalah pembawa pesan dari Syechona Kholil, Bangkalan untuk disampaikan kepada KH. Hasyim Asy'ari yang merupakan restu kepada Hadratussyaikh untuk mendirikan NU. Inilah benang merah berdirinya Nahdlatul Ulama yang kemudian dijadikan oleh Sulaiman.

Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketua Pengarah Satu Abad NU

"Perjalanan saya dari Situbondo ke Bangkalan kemudian menuju Jombang yang saat ini saya lakoni adalah perjalanan Kiai As'ad," tutur Sulaiman ditemui saat beristirahat di Jambangan, Surabaya, Rabu (9/12/2020) malam.

Sulaiman mengaku niatnya melakukan long march berawal dari mimpinya bertemu Kiai As'ad. Sejak itu, ia bertekad melakukan tabarukan dengan mengulang perjalanan sejarah berdirinya NU.

Perjalanan long march ia mulai dari 10 November 2020 yang merupakan Hari Pahlawan, sekaligus mengingatkan kepada nahdliyin pengakuan pemerintah terhadap Kiai As'ad sebagai Pahlawan Nasional.

Baca Juga: Bupati Karna Putuskan Situbondo Jadi Kota Santri Pancasila di Depan Peserta Napak Tilas Kiai As'ad

Pria berusia 33 tahun ini bersyukur di Bangkalan sudah dilalui dan bisa berziarah di makam Syechona Kholil. Perjalanan selanjutnya, dari Surabaya menuju Jombang dengan melewati rute Sepanjang, Krian, Mojokerto, dan Jombang.

"Saya juga sudah ke Canga'an, pondok pesantren tempat Syekhona Kholi pernah menuntut ilmu. Banyak pengalaman spritual saya alami di sini," imbuh Sulaiman.

Lulusan pertama Diklatsar Banser Buleleng ini mengakui long march berjalan kaki sangat melelahkan. Bahkan sampai di Surabaya ia sudah tiga kali ganti sandal. Namun, rasa lelah itu terbayar dengan sambutan hangat para sahabat Ansor dan Banser selama di perjalanan.

Baca Juga: Bupati Lamongan Berangkatkan 287 Regu Gerak Jalan Perjuangan Napak Tilas Batalyon Mayangkara

Bahkan beberapa kali ia dikawal dan ditemani berjalan kaki oleh sejumlah anggota Banser di wilayah yang ia lewati. Rasa kekeluargaan ini yang membuat dirinya tambah bersemangat.

"Seperti saat ini, saya ditemani berjalan kaki oleh sahabat Banser dari Surabaya dan Ponorogo. Sahabat Banser Karang Pilang juga ikut menyambut. Alhamdulillah, bisa menyambung silaturahmi," pungkas lajang kelahiran Kraksaan, Probolinggo ini. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO