Dhito, Calon Bupati Kediri Terpilih Kunjungi Korban Kebakaran Rumah di Purwoasri

Dhito, Calon Bupati Kediri Terpilih Kunjungi Korban Kebakaran Rumah di Purwoasri Dhito saat berada di lokasi kebakaran rumah Dusun Tanggungan, Desa Purwoasri, Kecamatan, Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jumat (11/12/2020). foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati terpilih dalam Pilbup Kediri 2020, Hanindhito Himawan Pramana, mengunjungi Sardi, korban kebakaran rumah warga Dusun Tanggungan, Desa Purwoasri, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jumat (11/12/2020).

Mas Dhito, demikian sapaan akrab putra Menseskab Pramono Anung itu, menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari simpati yang harus dilakukan oleh calon kepala daerah terhadap warganya yang tertimpa musibah.

“Jadi, saya datang ke sini meninjau langsung. Saya mau tahu, kira-kira bagaimana sih reaksi dari pemerintah kalau terjadi bencana seperti ini, atau terjadi hal-hal seperti ini,” kata Dhito kepada wartawan.

Menurut Dhito, selain ingin melihat kondisi yang ada, ia juga sempat bertemu korban dan keluarganya serta memberikan bantuan. Meskipun secara teknis penyaluran bantuan kepada korban kebakaran masih kewenangan pemerintah daerah (pemda) saat ini, tapi dirinya ingin tahu secara langsung kondisi yang ada.

Terkait pembangunan rumah korban yang terbakar, Dhito mengaku akan diskusi terlebih dadulu dengan kepala desa dan pemilik rumah. Ia berjanji akan berusaha mencarikan solusi atas kejadian tersebut, salah satunya mengupayakan program pemerintah terkait kebencanaan.

“Karena kalau (memberi) bantuan sebenarnya kewenangannya masih di pemerintah kabupaten yang sekarang, saya masih menghormati beliau,” imbuh Dhito yang akan ditetapkan sebagai Bupati Kediri dan diketahui merupakan bupati termuda, yakni berusia 28 tahun.

Sukowiyono, keluarga korban, merasa senang mendapat perhatian dari Dhito dan berharap ke depan ada perhatian dari pemda.

Sementara itu, Suroto, Kepala Desa Purwoasri mengatakan, peristiwa kebakaran itu diduga disebabkan adanya korsleting alias arus pendek listrik. “Kejadiannya kurang lebih setengah sepuluh pagi waktu pencoblosan itu (Rabu, 9/12/2020) waktu pilkada (pemilihan kepala daerah),” ujarnya.

Suroto menerangkan,proses pemadaman api berlangsung selama sekitar dua jam dengan dibantu warga setempat. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan kerugian ditaksir mencapai 100 juta rupiah," pungkas Suroto. (uji/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO