PMI Jatim 2020-2025 Resmi Dilantik, Gubernur Khofifah Ajak Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

PMI Jatim 2020-2025 Resmi Dilantik, Gubernur Khofifah Ajak Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Penyematan pin dan penyerahan penghargaan kepada Pendonor Darah Sukarela 75 Kali secara simbolis oleh Gubernur Khofifah kepada lima orang perwakilan pendonor. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Dr. (HC) Drs. H. Muhammad melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur Masa Bakti 2020-2025 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (14/12/2020).

Turut hadir dan menyaksikan pelantikan tersebut, yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Adapun Ketua Dewan Kehormatan PMI Provinsi Jawa Timur Masa Bakti 2020-2025 yang dilantik adalah Emil Elestianto Dardak yang juga Wakil Gubernur Jatim, serta Sekretaris Dewan Kehormatan yakni Rasiyo.

Kemudian, susunan Pengurus PMI Provinsi Jatim Masa Bakti 2020-2025, di antaranya yakni Ketua H. Imam Utomo, Wakil Ketua H. Soebagyo SW, Ketua Bidang Organisasi Muhammad Taufiq, S.H., M.H., Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Dr. Ir. R. Eddy Indrayana, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial dr. H. Harsono, serta Ketua Bidang Pelayanan Darah/UDD dr. Nunik Dhamayanti, M.Kes.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PMI H. Muhammad atau yang akrab disapa JK mengatakan, PMI pada dasarnya bekerja apabila masyarakat dan bangsa mengalami kesulitan. Untuk itu PMI selalu siap siaga ketika terjadi bencana, baik banjir, gunung meletus, maupun pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda Indonesia dan seluruh negara di dunia.

Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar

“Itu menjadi tugas kita semua, PMI, untuk membantu dengan tujuh prinsip PMI seperti kemandirian, kemanusiaan, tidak diskriminatif, dll,” katanya.

JK mengatakan, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 600 ribu kasus. Di tengah situasi sulit ini, ia mengajak semua pihak untuk saling membantu dan bekerja bersama-sama.

“Seperti diketahui bahwa untuk mengatasi pandemi ini hanya dengan cara, pertama disiplin masyarakat dalam melakukan 3M, yakni memakai masker, jaga jarak, dan juga cuci tangan. Itu adalah perilaku yang harus dilakukan oleh masyarakat sendiri di samping tugas pemerintah 3T, yakni mengetes (testing), menelusuri (tracing), dan mengobati (treatment),” jelasnya.

Baca Juga: Bedah Buku KHM. Hasyim Asy’ari, Khofifah Gaungkan Qanun Asasi NU Jelang Kongres XVIII Muslimat

Menurutnya, saat ini selain memiliki tugas di bidang donor darah, PMI mempunyai tugas dalam penyediaan plasma konvalesen atau plasma darah dari mantan pasien terpapar virus Covid-19. Di mana ada 15 PMI di Indonesia yang memiliki kemampuan menyediakan plasma konvalesen tersebut, salah satunya PMI Kota Surabaya.

”Saya yakin di Surabaya ini kegiatan donor darahnya termasuk sangat baik. Apalagi selama bertahun-tahun saya di PMI, apabila ada penyerahan sertifikat penghargaan donor darah sukarela terbanyak pasti dari Jawa Timur, selalu nomor satu. Artinya adalah masyarakat Jawa Timur itu sangat mengerti dan memahami amal ibadah, malah kadang-kadang daerah lain seperti Sumatra kalau kekurangan stok darah mintanya bukan ke Jakarta tapi ke Jawa Timur,” katanya.

Baca Juga: Cagub Maluku Utara Terpilih Belajar Kesuksesan Khofifah Pimpin Jawa Timur

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kinerja dan gerak cepat PMI Jatim dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan setiap terjadi bencana. Di mana SOP bagi PMI kab/kota tempat bencana, paling lambat enam jam setelah terjadi bencana relawan PMI sudah sampai lokasi.

Untuk itu, di musim hujan saat ini, salah satu yang harus diwaspadai adalah bencana hidrometeorologi. Dalam menghadapi bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dll tersebut, Khofifah mengajak PMI memperkuat sinergi bersama-sama Pemprov Jatim dengan membuat Rencana Kontijensi untuk meminimalisir terjadinya korban dan risiko atau zero kematian.

Warning bencana hidrometeorologi ini sampai bulan Februari 2021 seluruh daerah di Indonesia harus siaga untuk bisa melakukan mitigasi, antisipasi, dan penanganan. Oleh karena itu, kami harap PMI Jatim bersama tim pemprov tidak hanya BPBD tapi juga dinas terkait seperti Dishub, PU Cipta Karya, PU Sumber Daya Air , PU Bina Marga, dan Dinas Sosial kami minta bersama-sama menyusun Rencana Kontijensi, sehingga jelas siapa berbuat apa, pembagian tugasnya serta bagaimana yang harus dilakukan masyarakat. Mengingat yang harus kita tangani cukup luas,” katanya.

Baca Juga: IPM Jawa Timur 2019-2024 Naik Signifikan, Ketua DPD PKS Apresiasi Kinerja Khofifah-Emil

Khofifah berharap, dengan memperkuat sinergi antara PMI dan Pemprov Jatim ini maka kejadian-kejadian baik bencana alam maupun kemanusiaan di Jatim dapat tertangani dengan baik. Terutama dalam memberikan kecepatan layanan ini menjadi bagian yang sangat penting bagi masyarakat.

Sementara itu, secara khusus kepada para Pendonor Darah Sukarela 75 Kali dari Jatim, Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya. Para pendonor ini, lanjutnya, merupakan pahlawan kemanusiaan yang telah dengan ikhlas menyumbangkan darahnya kepada mereka yang memerlukan.

“Karena keadaan, dari total 449 orang Pendonor Darah Sukarela 75 Kali tidak semua bisa hadir di sini, hanya diwakili lima orang, kami menyampaikan salam hormat. Tetaplah memberikan donor darah di mana pun dan kapan pun,” katanya.

Baca Juga: Berperan Besar Bangun Bangsa, Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif oleh Fatayat NU Jatim

Sebelumnya, Ketua PMI Provinsi Jatim Masa Bakti 2020-2025 H. Imam Utomo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, sehingga dapat kembali memimpin PMI Provinsi Jawa Timur.

“Kami seluruh pengurus dan dewan kehormatan adalah relawan yang siap mengabdikan diri sesuai AD/ART PMI. Dengan dukungan PMI kab/kota serta arahan Ketua Umum PMI dan Gubernur Jatim sebagai pelindung, kami siap melaksanakan tugas dengan baik dalam penanggulangan bencana, penyiapan kebutuhan darah, dan tugas-tugas kemanusiaan yang lain,” katanya.

Dalam kesempatan ini, turut dilakukan penyematan pin dan penyerahan penghargaan kepada Pendonor Darah Sukarela 75 Kali secara simbolis oleh Gubernur Khofifah kepada lima orang perwakilan pendonor.

Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara

Kelima perwakilan pendonor tersebut, yakni M. Soleh Herjanggi dari Perwakilan Jejaring Kabupaten Sidoarjo, Bambang Sutrisno dari Perwakilan Jejaring Kota Malang, Erfan Febriantoro dari Perwakilan Jejaring Kabupaten Jember, Melvita Setyawati dari Perwakilan Jejaring Kota Madiun, serta Estu Himawan Bagiyo dari Perwakilan Jejaring Kota Surabaya.

Secara keseluruhan, tahun ini ada 449 orang Pendonor Darah Sukarela 75 Kali dari Jatim. Di mana daerah penyumbang terbanyak, yakni Surabaya 200 orang, Kabupaten Malang 39 orang, dan Kabupaten Sidoarjo 24 orang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO