MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menilai kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sangat bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur yang religius. Apalagi mayoritas nahdliyin.
“Bu Khofifah banyak merealisasikan program-program keagamaan,” kata Kiai Asep di hadapan para Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) se-Jawa Timur dalam Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Pergunu Jawa Timur di Guest House Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet, Mojoketo, Sabtu (2/1/2020).
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
Kiai Asep menyebut program unggulan Gubernur Khofifah: Jatim Berkah yang memberi tunjangan kepada para takmir masjid dan penghafal al-Quran. Menurut Kiai Asep, gubernur-gubernur sebelumnya belum pernah memiliki program keagamaan konkret dan masif seperti Khofifah.
Kiai Asep juga menyebut bahwa Gubernur Khofifah telah merealisasikan program biaya pendidikan gratis berkualitas (TisTas) untuk Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan Swasta yang sebelumnya juga belum pernah ada. Selain itu, menurut Kiai Asep, Gubernur Khofifah juga membangun ribuan masjid.
Karena itu, Kiai Asep minta para guru NU seluruh Jawa Timur mendukung penuh Gubernur Khofifah. “Dalam Pilgub mendatang kita juga harus mendukung Bu Khofifah,” tegas Kiai Asep blak-blakan.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Yang menarik, Kiai Asep sempat memberi perumpamaan politik. Menurut dia, jika misalnya, dalam pilgub mendatang Khofifah dan Emil Elestianto Dardak sama-sama maju, maka kita tetap harus mendukung Bu Khofifah. Alasan utamanya, selain Khofifah kader asli NU yang telah banyak berkhidmat di NU, juga loyalitasnya tak diragukan, di samping kualitas dan kepemimpinannya telah teruji.
Namun, kata dia, jika misalnya Khofifah calon presiden, baru kita mendukung Emil sebagai cagub. Jadi, menurut Kiai Asep, Khofifah calon nomor satu untuk pilgub. Karena itu ia berharap Khofifah-Emil tetap kompak, tidak terpengaruh manuver kelompok kepentingan pragmatis yang hanya cari untung secara materi.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Kiai Asep mengajak dalam mendukung Khofifah tanpa pamrih materi. “Kita harus ikhlas mendukung Bu Khofitah, jangan berharap materi. Jika kita ikhlas, maka Allah yang akan membalas keikhlasan kita,” tegas Kiai Asep.
Ia mencontohkan dirinya dalam mendukung Khofifah dalam Pilgub 2019. Ia mengaku habis uang pribadi miliaran rupiah. Tapi ketika Khofifah mau bantu program ke pesantren yang diasuhnya, Kiai Asep malah menolak.
“Kalau sekadar bantuan pemerintah berapa miliar. Tapi kalau bantuan Allah pasti lebih banyak dan tak terbatas,” kata Kiai Asep.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Kiai Asep kembali mencontohkan dirinya. “Sekarang ini, kalau saya mau, beli tanah satu hektare tiap bulan, saya bisa,” kata Kiai Asep yang disambut kagum para pengurus Pergunu. Padahal, kata Kiai Asep, semua pembangunan infrastruktur di pesantrennya terus berjalan.
(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. foto: MMA/ bangsaonline.com)
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Dalam sambutannya, Kiai Asep sempat memuji Pergunu. Menurut dia, Pergunu adalah banom NU paling solid dan paling taat kepada pimpinan. “Karena itu pihak luar sangat menghormati. Ini karena soliditas yang luar biasa,” kata Kiai Asep yang dikenal sebagai kiai miliarder tapi dermawan.
Bahkan, menurut Kiai Asep, di Jawa Barat, kampus-kampus besar dan bergengsi didominasi Pergunu. Karena itu, kata Kiai Asep, kalau Jawa Timur masih ada daerah yang belum ada Pergunu sangat disayangkan.
“Jawa Timur harus terbentuk semua. Innalillah. Kota Kediri dan Batu yang belum ya,” kata Kiai Asep sembari menyebutkan sejak Pergunu Jatim dipimpin Sururi cukup maju.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Kiai Asep juga menyebutkan bahwa Pergunu di luar Jawa cepat berkembang, tertuama karena dibiayai uang pribadi. Apalagi Kiai Asep juga banyak memberikan beasiswa. Bahkan, menurut Kiai Asep, banyak sekali daerah di luar Jawa yang belum ada pengurus NU, tapi Pergunu sudah berdiri dan melakukan banyak kegiatan.
“Pergunu berdiri lebih dulu. Setelah itu pengurus Pergunu ikut mendirikan PCNU,” kata Kiai Asep yang disambut tawa para pengurus Pergunu.
Ia menuturkan bahwa beberapa hari lalu berkunjung ke Aceh melantik pengurus Pergunu Aceh Besar dan Banda Aceh. Ternyata, menurut Kiai Asep, sambutan dan penghormatan tokoh-tokoh Aceh luar biasa.
Baca Juga: Kunjungi TPQ Indar Parawansa Pasuruan, Khofifah Disambut Hangat oleh Santri dan Warga Sekitar
“Saya disambut di Pendopo Gubernur Aceh dan Balai Kota Banda Aceh. Saya juga diberi gelar oleh Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, tapi nggak tahu gelar apa namanya,” kata Kiai Asep sembari tertawa.
Putra pendiri NU KH. Abdul Chalim itu mengaku akan mengunjungi seluruh provinsi Indonesia untuk melantik dan memajukan Pergunu, di samping silaturahim pada tokoh-tokoh seluruh Indonesia. Ia bahkan mengaku sudah mengagendakan ke Palembang dan daerah lain.
Sayangnya, kata Kiai Asep, PBNU seolah menganggap dirinya bukan NU. Ia menyontohkan saat pilkada di Kabupaten Mojokerto. Saat itu, tutur Kiai Asep, mulai Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Ketua Umum Ansor Yaqut Cholil Qoumas, hingga Ketua PCNU KH. Abdul Adzim, terang-terangan berkampanye dan mengajak memilik Ipung-Titik Mas’udah dengan alasan mereka kader NU.
Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir
Bahkan video Said Aqil yang mengajak memilih Ipung-Titik terus beredar. Tapi taushiyah Said Aqil, Kiai Marzuki Mustamar, Yaqut, dan Kiai Adzim itu tak mempengaruhi warga NU Mojokerto.
Faktanya, Calon Bupati-Wakil Bupati Mojokerto Ipung-Titik kalah telak dengan pasangan Ikfina Fahmawati-Muhammad Al-Barra (Ikbar) yang didukung penuh Kiai Asep. Ikbar menang telak 65,23%, sedang Ipung-Titik cuma meraih 19,4% dan Yoko-Nisa 15.4%.
Yang disesalkan Kiai Asep, kenapa dirinya seolah-olah bukan kader NU. “Anak saya bilang, abah kan Ketua Umum Pergunu. NU-nya itu kan NU,” kata Kiai Asep yang disambut tawa para guru NU.
Sementara Ketua PW Pergunu Jatim Sururi berjanji akan menyelesaikan Pergunu Kota Kediri dan Kota Batu dalam satu bulan. Ia juga melaporkan bahwa rencana kunjungan Kiai Asep ke daerah-daerah di seluruh Jawa Timur sudah dibahas dengan semua Pergunu di daerah yang akan menjadikan tempat jujukan konsolidasi.
“Nanti setiap pertemuan dihadiri 100 orang, tapi yang satu visi,” kata Sururi.
Dalam acara Rapimwil Pergunu Jatim itu hadir Sekjen PP Pergunu Dr. Gatot Sujono, Wakil Ketua Umum PP Pergunu Dr. Fadly Usman, Wakil Ketua Pergunu KH. Fathurrohman, Ketua PW Pergunu Jatim Sururi, Habib Abu Bakar, dan lainnya. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News