TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 110 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Ngayung, Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban terendam banjir akibat jebolnya Waduk Sundulan yang ada di desa setempat, Rabu (20/1/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Yudi Irwanto mengatakan, jebolnya embung tersebut disebabkan intensitas curah hujan cukup lebat. Sehingga, waduk tidak mampu menampung debit air. Kondisi itu diperparah dengan air kiriman cukup besar dari wilayah hulu.
Baca Juga: PHE TEJ dan BPBD Tuban Gelar Simulasi Kebakaran Akibat Semburan Gas
"Intensitas debit air terlalu besar sehingga embung tidak mampu menampung debit air hingga akhirnya jebol sepanjang 10 meter, lebar 3 meter, dan kedalaman sampai sampai 5 meter," kata Yudi Irwanto kepada BANGSAONLINE.com.
Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun puluhan rumah warga terendam air setinggi 120 centimeter. Namun kondisi itu berangsur-angsur surut, seiring semakin berkurangnya air yang ada di dalam embung.
"Tidak ada laporan kerusakan dan korban jiwa, tapi warga sempat dievakuasi karena kejadiannya sangat mendadak," imbuhnya.
Baca Juga: Warga Jenu Masih Was-Was, Khawatir Tangki BBM Pertamina di Tuban Bocor Lagi
Lebih lanjut, pihaknya meminta kepada masyarakat agar tetap waspada, mengingat kondisi cuaca akhir-akhir ini cukup ekstrem. Apalagi BMKG memprediksi akan terjadi penambahan debit air sekitar 40 persen.
"Masyarakat harus selalu waspada, jangan sampai terjadi penyumbatan saluran air yang bisa menyebabkan banjir," tuturnya.
Di tempat yang sama, Camat Plumpang Saefuddin menjelaskan, terdapat sekitar 70 rumah dan 110 KK terdampak luberan air dari Embung Sundulan ini. Warga sempat dievakuasi ke tempat yang lebih aman, karena kondisinya sangat mendadak dan cepat.
Baca Juga: Pertamina Buka Suara soal Tangki Pertamax Fuel Tuban Bocor yang Akibatkan Ribuan Warga Diungsikan
"Alhamdulillah saat ini air sudah mulai surut, namun warga tetap harus waspada karena curah hujan masih tinggi," ujarnya.
Sebenarnya, keberadaan embung tersebut mampu mengairi sekitar 20 hektare sawah warga. Namun, karena kondisinya yang sudah berumur dan terjadinya pendangkalan menyebabkan embung tak mampu menampung cukup banyak air.
"Yang paling penting untuk tanggap darurat bencana ini kita akan kerja bakti bersama warga untuk perbaikan embung yang jebol, karena membutuhkan perbaikan secepatnya," imbuhnya seraya mengatakan jika pada tanggul embung juga sudah muncul keretakan dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Tangki Fuel Tuban Pertamina Bocor, Ribuan Warga Desa Tasikharjo Diungsikan
Namun, perbaikan masih terkendala kondisi curah hujan yang masih tinggi, meskipun telah dilaporkan kepada instansi terkait.
"Memang sudah ada tanda-tanda keretakan pada embung dan sudah diusulkan kepada Dinas PU, tapi curah hujan masih tinggi sehingga tidak bisa segera dilakukan (perbaikan, red)," pungkasnya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News