Banjir di Jalur Pantura Tuban Diduga Akibat Perubahan Tata Kelola Wilayah

Banjir di Jalur Pantura Tuban Diduga Akibat Perubahan Tata Kelola Wilayah Banjir yang terjadi di jalur Pantura Tuban di Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Banjir yang terjadi di jalur Pantura Tuban di Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban akhir-akhir ini diduga akibat adanya perubahan tata kelola lahan dan wilayah.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriadi, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern

"Terjadi perubahan tata lahan dan wilayah dalam kurun 10 hingga 20 tahun terakhir. Hal ini tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh," ujarnya.

Selain itu, kata Agung, banjir terjadi juga akibat adanya air kiriman dari bukit atau dataran tinggi di sekitar jalan. Debit air kiriman dari wilayah bukit itu tidak mampu ditampung meski sudah dibangun saluran air di tepian jalan. “Faktor lainnya karena intensitas hujan yang tinggi,” ungkapnya.

Terkait adanya pembangunan jembatan baru di sekitar area tersebut, ia menilai hal itu tidak menjadi penyebab terjadinya banjir. Namun demikian, ia setuju perlunya kajian lebih dalam terkait hal itu dengan melibatkan pihak terkait.

Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri

"Perlu koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan dari Kabupaten Tuban, provinsi, dan pusat,” tuturnya.

Seperti diketahui bersama, hujan deras yang mengguyur wilayah Tuban beberapa hari terakhir menyebabkan jalan Pantura Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Gesing dan Tunah, Kecamatan Semanding terendam banjir. Tak hanya sekali, luberan air dari wilayah pegunungan itu sudah terjadi berulang kali.

Banjir yang terjadi mengharuskan kendaraan yang melintas berjalan merayap. Bahkan, sejumlah pengendara sepeda motor mogok karena terendam air. Ban motor dan mobil tampak terendam ketika melintas jalan tersebut.

Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024

Seperti yang dialami Teguh Prayogo (28) salah satu pengguna jalan Desa Plandirejo, Kecamatan Plumpang. Dirinya terpaksa mendorong motornya lantaran mendadak berhenti saat dipaksa menerjang genangan banjir.

Teguh yang setiap hari melintasi jalan ini untuk bekerja di Tuban mengatakan, Jalan Pakah-Tuban akhir-akhir ini sering terendam banjir akibat hujan deras. “Saat hujan turun harus berhati-hati, jalannya tidak terlihat karena terendam banjir,” katanya.

Ia katakan, terpaksa melintasi jalan tersebut karena jika menggunakan jalan alternatif harus memutar jauh. Jalan alternatif yang biasa dipilih yaitu melewati Jalan Pakah-Cendoro-Palang atau Jalan Semanding-Grabagan-Rengel.

Baca Juga: Awali Rangkaian HJT ke-731, Pjs. Bupati Tuban Ziarah ke Makam Ronggolawe hingga Sunan Bonang

“Kalau lewat jalur alternatif harus berputar jauh dan perlu waktu yang lama, jadi terpaksa melintas di sini (Jalan Pakah-Tuban, red),” tandasnya. (gun/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO