Penjualan Mobkas Masih Tumbuh Meski PPKM

Penjualan Mobkas Masih Tumbuh Meski PPKM Sugeng Sumarsono, Owner SS Mobil 21. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meskipun ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun penjualan bekas atau mobkas masih bisa tumbuh. Dibandingkan sejak awal pandemi Covid-19 di mana para pembeli cenderung membatasi pengeluaran atau mengerem sehingga semua sektor terimbas, sekarang mereka sudah mulai beradaptasi dengan tatanan baru.

Owner SS Mobil 21 Sugeng Sumarsono mengakui, volume penjualan masih turun dibandingkan sebelum pandemi. Namun, belakangan penjualan semakin merangkak naik. Apalagi masyarakat Indonesia sangat mudah dan cepat beradaptasi. 

Baca Juga: Arti Rambu Lalu Lintas yang Harus Kamu Ketahui

"Semua bisnis memang tidak 100 persen kembali. Minimal 50 persen lah bisa balik, itu sudah bagus," tandasnya, Senin (25/1/2021).

Dia juga mengatakan jika informasi tentang mahalnya baru, turut berpengaruh baik terhadap mobkas. Menurutnya, saat ini harga dan demand sudah naik. Kebutuhan orang yang tertunda atau ditunda sudah mulai berangsur turun.

"Sehingga harganya sekarang jauh lebih baik untuk mobkas. Tren juga mulai berubah, kalau dahulu semua orang berencana beli , sekarang dipikir dahulu, jika benar-benar butuh baru beli. Tren kedua, biasanya mereka beli baru, sekarang mereka menyesuaikan uang mereka untuk dibelikan mobkas. Ketiga, biasanya kebanyakan kredit, sekarang lebih banyak cash atau kontan," ujar Sugeng.

Baca Juga: Daftar Lengkap Mobil Listrik Wuling

Pemilihan pembayaran kredit dibandingkan kontan ini sudah mulai sejak awal pandemi. Saat ini 90 persen pembelian secara kontan, sisanya 10 persen kredit. Berbanding terbalik dengan dahulu sebelum pandemi. Apalagi untuk kredit, para leasing juga sangat steril. Biasanya uang muka 25 atau 30 persen, sekarang minimal 35 persen. Ketiga tren tersebut yang dibaca oleh Sugeng sejauh ini.

"Sementara terkait pertumbuhannya, tumbuh 5 persen. Tidak banyak tapi tetap tumbuh. Kalau PPKM tidak terlalu bermasalah bagi kami. Intinya, kalau jumlah Covid-19 naik maka demand turun, dan jika jumlah Covid-19 turun maka demand naik," ungkapnya, saat ditemui di showroom miliknya di Goci Surabaya.

"Apalagi di sini ada SIM Corner, ini juga menjadi salah satu penunjang kenaikan penjualan kami di mal yang tidak beroperasi ini," imbuhnya.

Baca Juga: Gandeng Disperindag Jatim, Ketum Muslimat NU Khofifah Gelar Pasar Murah untuk Warga Wonocolo

Diharapkan pasar bisa terus tumbuh. Apalagi dengan adanya vaksin. Bila berhasil dan daya tahan tubuh sehat semua, pasti investasi makin tumbuh dan mempengaruhi semua sektor termasuk mobkas. "Kami optimis pasar akan tumbuh," pungkasnya. (diy/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ugal-Ugalan! Mobil di Banjarmasin Diamankan Warga dan Polisi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO