BANGSAONLINE.com - Baterai adalah jantung dari setiap kendaraan listrik. Kapasitas penyimpanan energi dalam baterai secara langsung menentukan sejauh mana sebuah mobil listrik dapat melaju sebelum perlu diisi ulang.
Tingkat pengisian daya dan efisiensi energi yang dihasilkan oleh baterai juga sangat berpengaruh terhadap kinerja keseluruhan kendaraan. Perkembangan teknologi baterai yang pesat telah memungkinkan produsen mobil listrik untuk menciptakan kendaraan dengan jangkauan yang semakin jauh dan waktu pengisian yang semakin singkat.
Baca Juga: Penjualan Kendaraan Listrik Melonjak pada bulan November, Tiongkok Jaga Momentum
Jika Anda tertarik untuk mengetahui berbagai jenis baterai mobil listrik, simak artikel ini hingga usai karena kita akan membahas detail masing-masing karakteristik dimulai dari baterai Lithium-ion (Li-ion)!
1. Lithium-ion (Li-ion)
Baterai Lithium-ion (Li-ion) adalah jenis baterai yang paling banyak digunakan dalam mobil listrik saat ini. Teknologi ini telah terbukti memberikan kinerja yang sangat baik dengan kapasitas penyimpanan energi yang tinggi, efisiensi, serta umur pakai yang panjang.
Keunggulan utama baterai Li-ion terletak pada densitas energi yang tinggi, yang memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan sekali pengisian.
Baca Juga: Ini Produsen Mobil Listrik di Indonesia
Baterai Li-ion mendukung akselerasi yang responsif dan dapat memberikan tenaga yang cukup untuk kendaraan listrik berperforma tinggi. Selain itu, baterai ini memiliki bobot yang relatif ringan dibandingkan dengan jenis baterai lain yang berkontribusi pada pengurangan beban kendaraan dan peningkatan efisiensi energi.
2. Nickel-Metal Hydride (NiMH)
Nickel-Metal Hydride (NiMH) adalah jenis baterai yang pernah populer pada kendaraan hybrid sebelum kemunculan baterai Li-ion. Meskipun tidak seefisien Li-ion dalam hal densitas energi, NiMH masih digunakan pada beberapa model mobil listrik dan hybrid. Baterai ini memiliki daya tahan yang lebih baik dalam kondisi suhu ekstrem dan lebih aman dibandingkan dengan beberapa jenis baterai lainnya.
Meskipun baterai NiMH lebih tahan lama, jarak tempuh yang dihasilkan biasanya lebih pendek dibandingkan dengan baterai Li-ion. Baterai NiMH juga cenderung lebih berat yang bisa mempengaruhi manuverabilitas dan efisiensi kendaraan.
Baca Juga: Ingin Beralih ke Mobil Listrik? Wuling Air EV Jawabannya!
Meskipun demikian, NiMH masih bisa menjadi pilihan untuk kendaraan dengan kebutuhan daya rendah atau penggunaan dalam kondisi tertentu yang membutuhkan ketahanan lebih.
3. Lead Acid
Baterai timbal-asam atau Lead Acid adalah teknologi yang lebih tua dan umumnya digunakan pada kendaraan bermesin pembakaran internal. Meskipun secara teoritis bisa digunakan pada mobil listrik, baterai ini memiliki beberapa kekurangan yang membuatnya kurang ideal untuk aplikasi kendaraan listrik modern.
Baterai Lead Acid memiliki densitas energi rendah yang mengakibatkan jarak tempuh yang sangat terbatas pada mobil listrik. Selain itu, umur pakainya cenderung lebih pendek dibandingkan dengan baterai Li-ion.
Baca Juga: Arti Rambu Lalu Lintas yang Harus Kamu Ketahui
Meskipun harganya lebih terjangkau, tetapi kekurangan performa dan efisiensi membuatnya kurang diminati untuk kendaraan listrik masa kini.
4. Baterai Solid-State
Baterai solid-state merupakan teknologi baterai yang sedang dikembangkan dengan tujuan untuk menggantikan baterai Li-ion. Keunggulan utama baterai solid-state adalah penggunaan elektrolit padat yang lebih aman dan memiliki potensi untuk meningkatkan densitas energi.
Hal ini dapat memberikan kapasitas penyimpanan energi yang lebih besar dengan ukuran yang lebih kecil, memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak lebih jauh dengan pengisian daya yang lebih singkat.
Baca Juga: Daftar Lengkap Mobil Listrik Wuling
Baterai solid-state dapat meningkatkan kinerja kendaraan dalam hal kecepatan pengisian daya, jarak tempuh, dan keselamatan. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, potensinya untuk mengubah lanskap kendaraan listrik sangat besar.
5. Baterai Nickel-Cadmium (NiCd)
Baterai Nickel-Cadmium (NiCd) adalah salah satu jenis baterai yang lebih jarang digunakan dalam mobil listrik modern. Meskipun baterai NiCd memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu ekstrem dan dapat bertahan dalam kondisi pengisian yang buruk, ada beberapa kelemahan signifikan yang membatasi penggunaannya. Salah satu kekurangannya adalah efek memori yang dapat mempengaruhi kapasitas baterai jika tidak diisi dengan benar.
Baterai NiCd memiliki densitas energi yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis baterai lainnya. Selain itu, bobotnya yang relatif berat dapat mengurangi efisiensi kendaraan sehingga kurang ideal untuk penggunaan dalam mobil listrik modern.
6. Ultracapacitor
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Polda Jatim Gelar Lomba Mahameru Electric Vehicle Innovation 2024
Ultracapacitor, juga dikenal sebagai superkapasitor, adalah komponen penyimpanan energi yang menyimpan dan melepaskan energi dengan sangat cepat. Meskipun bukan baterai dalam pengertian tradisional, ultracapacitor sering digunakan dalam sistem kendaraan listrik untuk mendukung akselerasi cepat dan penyimpanan energi dalam waktu singkat.
Dengan baterai ini Anda bisa merasakan pengisian daya cepat dan pengaruhnya di kendaraan dapat memberikan dorongan tenaga tambahan selama akselerasi. Namun, ultracapacitor memiliki kapasitas penyimpanan energi yang rendah dibandingkan dengan baterai lain sehingga lebih sering digunakan dalam kombinasi dengan baterai lainnya untuk meningkatkan kinerja kendaraan secara keseluruhan.
7. Ternary Lithium-ion (NMC)
Baterai Ternary Lithium-ion (NMC) adalah salah satu jenis baterai Li-ion yang menggunakan campuran nikel, mangan, dan kobalt sebagai bahan elektroda. Baterai NMC menawarkan keuntungan dalam hal kapasitas penyimpanan energi yang lebih tinggi dan daya tahan yang lebih baik.
Baca Juga: Mobil Listrik Karya Tim Nogogeni ITS Jadi Perhatian Publik di PEVS 2024
Baterai ini digunakan dalam banyak kendaraan listrik berperforma tinggi dan menawarkan keseimbangan yang baik antara kapasitas energi, biaya, dan keselamatan.
Baterai ini sangat menunjang performa kendaraan dengan sangat baik karena memberikan jarak tempuh yang lebih jauh dan akselerasi yang responsif. Keunggulan lainnya adalah umur pakainya yang lebih lama, yang dapat mengurangi biaya penggantian baterai dalam jangka panjang.
Saat ini, baterai Lithium-ion dan Ternary Lithium-ion (NMC) menjadi standar untuk kendaraan listrik berperforma tinggi. Selain itu, teknologi baterai solid-state dan ultracapacitor menunjukkan potensi besar untuk membawa revolusi baru dalam industri ini.
Baca Juga: Ducati Umumkan Perpanjangan Kontrak Bagnaia, Segini Perkiraan Bayarannya
Dengan perkembangan teknologi, kendaraan listrik masa depan diharapkan akan semakin efisien, ramah lingkungan, dan memenuhi kebutuhan mobilitas yang lebih luas.
Wuling Motors (Wuling) menawarkan solusi inovatif melalui program unggulan ‘Worry-Free Bersama Wuling EV.’ Program ini dirancang untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi Anda yang membeli kendaraan listrik Wuling seperti Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV.
Manfaat utama dari program ini meliputi:
● Garansi seumur hidup untuk komponen utama EV.
● Gratis biaya perawatan hingga 15,5 tahun.
● Berbagai manfaat tambahan, termasuk gratis voucher listrik dan perangkat charging.
Bagaimana? Luar biasa bukan penawaran dari Wuling Motors? Program tersebut berlaku hingga Desember 2024 jadi segera manfaatkan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News