KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ancaman pandemi Covid-19 belum selesai, masyarakat dihadapkan lagi dengan masalah penyakit demam berdarah (DB). DB saat ini juga terus mengintai masyarakat, bila tidak segera diantisipasi.
Untuk itu, masyarakat diminta lebih intens melakukan upaya antisipasi penyebaran penyakit demam berdarah (DB). Guna mengantisipasi munculnya penyakit DB di wilayahnya, Tim Gabungan Pemerintah Kecamatan Ngancar, kader jumantik, dan puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi pemeriksaan jentik nyamuk di rumah-rumah warga.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Fokus pemeriksaan adalah jentik-jentik nyamuk yang berada di tampungan air warga serta tempat-tempat yang menjadi genangan air hujan. Dalam kesempatan tersebut, petugas juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan pengawasan atau pemantauan jentik di wilayahnya dengan minimal teknik dasar 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur).
Selain itu, masyarakat harus melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan seperti membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menaburkan bubuk larvasida di tempat-tempat air yang sulit dibersihkan, serta tidak menggantung pakaian di dalam rumah.
Juga, tidak menggunakan gorden yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, serta membersihkan lingkungan sekitar, terutama pada musim penghujan.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Dalam monitoring tersebut, selain bak mandi, petugas gabungan juga melakukan pemeriksaan benda-benda di luar rumah yang dapat menjadi tempat penampungan air seperti bekas botol, kaleng, ban, dan tunggak bambu. Barang-barang tersebut berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.
Petugas juga intens melakukan monitoring jentik. Supaya efektif, pemantauan dilakukan secara rutin paling tidak seminggu sekali. Hal ini dikarenakan telur nyamuk akan menetas dan berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam kurun waktu satu minggu.
Camat Ngancar Elok Etika mengatakan, saat ini kader jumantik di masing-masing desa sudah melakukan jadwal pemantauan secara rutin ke rumah-rumah warga. Bahkan di masing-masing RT sudah memiliki kader.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
"Kader jumantik di Kecamatan Ngancar sangat aktif melakukan pemantauan. Mereka juga memiliki jadwal rutin untuk kunjungan ke rumah. Hal tersebut diharapkan dapat memutus perkembangbiakan nyamuk," kata Camat Ngancar, Senin (25/1/2021).
Dari hasil monitoring tersebut, lanjut Camat Ngancar, terdapat seorang warga yang enggan rumahnya dilakukan pemeriksaan. Untuk itu, Pemerintah Kecamatan Ngancar mengambil langkah untuk memanggil warga-warga yang tidak mau rumahnya dilakukan pemeriksaan, selanjutnya tim dari lintas sektor forkopimcam dan puskesmas memberikan edukasi kepada warga tersebut.
"Kami bersama petugas pemantau jentik di tingkat kecamatan dan desa rutin mengadakan monitoring ke rumah-rumah warga. Tujuannya untuk memotivasi masyarakat agar selalu sadar bahaya demam berdarah. Dari hasil pemantauan, terdapat seorang warga yang sangat abai dengan kebersihan, sehingga oleh kader jumantik terus dilakukan pemantauan dan edukasi, sampai orang tersebut sadar akan pentingnya menjaga kebersihan," pungkas Camat Ngancar. (uji/zar)
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News