JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Bencana, selalu saja meninggalkan beban psikologi pagi para korbannya. Tidak terkecuali dengan korban banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Beranjak dari kepedulian tersebut, Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jombang menggelar kegiatan trauma healing dengan menyasar anak-anak, pada Minggu (07/02/21). Giat itu mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat.
Baca Juga: Atasi Banjir Sejak 17 Tahun, Pemkab Jombang Normalisasi Sungai di Desa Sidokerto
Ketua GPK Jombang, H Mujtahidur Ridho, menjelaskan tentang perlakuan yang diberikan pada anak-anak. Pihaknya memberikan terapi bermain dengan tujuan meningkatkan kebahagiaan pada anak korban bencana, menurunkan tingkat kecemasan anak terhadap peristiwa bencana banjir, sebagai wadah anak mengekspresikan emosinya, dan meningkatkan dukungan sosial pada korban bencana.
“Untuk itu kami memberikan psikoedukasi terkait trauma dan memberikan terapi relaksasi. Tujuannya adalah menurunkan tingkat kecemasan terhadap peristiwa banjir, memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua mengenai trauma dan cara mengatasi psikologis pada anak-anak agar lebih produktif dalam kesehariannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Banjir Jombang, Ratusan Pengungsi Pilih Bertahan di Tanggul Brantas
Gus Edo sapaan akrab H Mujtahidur Ridho mengatakan, trauma healing tersebut dilakukan khusus untuk anak-anak yang saat itu tengah dilanda bencana banjir. Tujuannya untuk menghilangkan traumatik terkait bencana kala itu.
Baca Juga: Selain Bantu Evakuasi Warga, BPBD Jatim Kirim Bantuan Logistik ke Mojokerto dan Jombang
"Tujuan trauma healing yang kami laksanakan ini untuk mengurangi traumatis para anak-anak pasca bencana,” tegasnya.
Ia berharap melalui pemulihan psikologi ini anak-anak dapat kembali bersemangat untuk menikmati keadaan lingkungan sekitarnya dengan bermain tanpa ada rasa takut dengan kejadian yang sudah terjadi.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
Selain melakukan trauma healing, GPK Jombang juga melakukan pencanangan penanaman pohon di kawasan Dusun Beluk dalam rangka penghijauan guna mencegah kembali terjadinya bencana banjir.
“Dilaksanakan kegiatan penanaman pohon ini akan dapat memulihkan kerusakan sumber daya pohon yang rusak karena bencana banjir lalu,” ungkap Gus Edo.
Baca Juga: Tinjau Banjir di Jombang, Khofifah Salurkan Bantuan dan Upayakan Pengerukan Dam Siphon Jadi 24 Jam
Menurutnya, budaya sadar menanam pohon harus dilaksanakan sejak dini, sehingga lingkungan kehidupan kita tetap berperan sebagai penyangga sistem kehidupan alam dan sumber kesejahteraan masyarakat.
Setelah melakukan aksi penanaman pohon, GPK Jombang bersama warga Dusun Beluk melakukan tradisi liwetan dengan tujuan melestarikan kebudayaan dan mempererat persaudaraan antar sesama.
BACA JUGA: Antisipasi Bencana, Ansor Jombang Siagakan Posko Bencana 24 Jam
Sementara, Kepala Dusun Beluk, Sustiyo mengaku sangat bangga dengan program yang dicanangkan oleh GPK Jombang.
Baca Juga: Afvour Watudakon Jombang Meluap, Ratusan Rumah Warga Terendam
“Selain memberikan bantuan secara materil, GPK juga mampu memberikan bantuan untuk pemulihan psikologis korban bencana yang memang masih jarang diberikan oleh banyak orang,” terangnya.
Respons orang tua terhadap kegiatan tersebut, lanjut Sustiyo, juga sangat bahagia sekali. Karena jarang yang memberikan metode kegiatan seperti ini.
“Mereka jadi mengerti apa yang mereka rasakan dan mereka juga mampu untuk mengatasi cemas ketika mengingat kejadian,” pungkasnya. (aan/rev)
Baca Juga: Peringat HUT ke-79 RI, Paguyuban Pedagang Pasar Mojoagung Ikuti Gerak Jalan Sayur Balap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News