
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjelang peringatan HUT ke-80 RI, sejumlah titik di Kota Pahlawan dihiasi bendera dan mural bergambar One Piece. Fenomena ini mendapat perhatian dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang mengimbau warga agar tidak mengurangi makna kemerdekaan dengan mengibarkan simbol-simbol selain bendera Merah Putih.
"Bendera One Piece sebenarnya tidak dilarang. Tapi saya mohon kepada warga Surabaya, ini adalah Hari Kemerdekaan Negara Indonesia yang diperjuangkan oleh para pahlawan dengan mengorbankan nyawanya. Janganlah ada bendera lain yang dikibarkan, selain bendera Merah Putih dan lambang Pancasila," paparnya.
Ia menekankan, perayaan kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan momen untuk mengenang dan menghargai perjuangan para pahlawan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai persatuan dan gotong royong dalam memperingati hari bersejarah tersebut.
"Memang tidak ada larangan soal bendera Naruto atau One Piece. Tapi jangan kurangi makna perjuangan para pahlawan kita. Mereka berjuang untuk memberikan persatuan, kesatuan, rasa bahagia, dengan perjuangan kebersamaan yang dituangkan gotong royong dari dasar-dasar dan nilai-nilai Pancasila," ucapnya.
Pemkot Surabaya, lanjut Eri, lebih mengutamakan pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat agar memahami pentingnya menghormati momen kemerdekaan.
"Kita memberikan pengertian, setelah diberikan pengertian, mereka mengerti dan dihapus. Itulah peran pemerintah, warga, media, memberikan edukasi. Tidak ada yang melarang tapi pendekatan edukasi. Kalau waktu kemerdekaan jangan dikibarkan selain Merah Putih," katanya.
Sementara itu, Bakesbangpol Surabaya mencatat setidaknya terdapat delapan titik pemasangan bendera dan mural bergambar One Piece. Setelah dilakukan pendekatan, seluruh atribut tersebut telah diturunkan. (rom)