SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) mengundang pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk bersama-sama melakukan uji kelayakan Jembatan Joyoboyo, Selasa (16/2/2021). Hasilnya, Jembatan Joyoboyo dipastikan telah memenuhi persyaratan sehingga sudah siap digunakan.
Saat di lokasi, para pakar telah menyiapkan keperluan uji kelayakan dengan memberikan simulasi beban. Ada beberapa tahapan untuk memastikan kekuatan jembatan yang terletak di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) itu.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Pakar Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Dr. Ir. Putu Raka menjelaskan, sebanyak dua truk besar diterjunkan dengan muatan masing-masing seberat 50 Ton, sehingga total keseluruhan 100 Ton. Berikutnya, tahap pertama truk berjalan beriringan, dengan kecepatan 5 kilometer per jam. Satu di depan, sedangkan satu truk lagi berada di belakang.
"Lalu kedua, truk kembali melintasi jembatan. Namun berbeda posisi, kali ini secara paralel. Artinya, truk berada di sebelah kiri dan kanan," kata Putu Raka.
Ia menjelaskan, dari pengujian tersebut, pihaknya mendata di antaranya yaitu ukuran lendutan. Lendutan atau defleksi adalah perubahan bentuk pada benda karena tertimpa beban. Oleh sebab itu, untuk konstruksi aspal beton, seperti Jembatan Joyoboyo, batasan kelendutan 1/800. Artinya, dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan, defleksinya itu sudah memenuhi standar.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
"Jadi jembatan ini sudah memiliki kemampuan layanan ketika menerima beban kendaraan atau beban yang lewat," ungkap Putu Raka.
Dalam pengujian itu, Putu Raka tidak lupa juga memerhatikan jika nantinya terjadi kepadatan pada jalan. Seperti terjadi kemacetan atau kepadatan kendaraan di atas jembatan. Hasilnya dinilai sudah aman. "Dipastikan jembatan kuat menahan beban," tegasnya.
Ia menyimpulkan bahwa Jembatan Joyoboyo telah dinyatakan layak dan kuat menahan beban. Namun begitu, pakar pun memberi rekomendasi agar Jembatan Joyoboyo ke depan secara berkala melakukan uji kelayakan, terutama di bagian ketahanan kaki jembatan. "Jadi harus kerap dicek penahan jembatan yang menjadi salah satu ikon Kota Pahlawan," urainya.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Sementara itu, Kepala Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil ITS, Dr. Budi Susanto memberikan rekomendasi agar Pemkot Surabaya rajin melakukan perawatan minimal setiap tahun. "Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada bagian jembatan itu," kata Budi Susanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBMP) Erna Purnawati menjelaskan jika pembangunan fisik Jembatan Joyoboyo sudah 100 persen selesai. Hanya saja saat ini pihaknya sedang menunggu kelengkapan administrasi.
"Karena itu salah satu persyaratan harus diperiksa inspektorat dahulu. Untuk kekuatan bebannya oleh pakar dari ITS," pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News