SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Situbondo menjadi kabupaten kelima dari 17 kabupaten/kota yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam agenda serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati di Provinsi Jawa Timur. Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Situbondo diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Situbondo pada Selasa (2/3) siang.
Prosesi penyerahan jabatan diawali dari Pelaksana Harian Bupati (Plh) yang juga Sekda Kabupaten Situbondo Syaifullah kepada Bupati Situbondo Drs. H. Karna Suwandi M.M. dan Wakil Bupati Hj. Khoirani, S.Pd., M.H. Acara ini disaksikan langsung Ketua DPRD Situbondo Edi Wahyudi, S.H. dalam rapat paripurna istimewa.
Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan
Dalam arahannya, Gubernur Khofifah minta Bupati dan Wabup Situbondo mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Situbondo. Utamanya, dalam akselerasi melalui pengembangan sektor unggulan berdaya saing tinggi yang terindikasi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Menurut Khofifah, terdapat sektor lain seperti informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, jasa pendidikan yang diyakini dapat mewujudkan kesejahteraan dan keadilan ekonomi, baik di desa maupun kota di Situbondo. Selain itu juga kerja sama Antar Daerah (KAD) dalam pengembangan kawasan harus diperhatikan sehingga mampu mendorong sektor unggulan.
Khofifah berharap, Bupati Situbondo mampu mempercepat penurunan kemiskinan di mana tingkat kemiskinan di Situbondo mencapai sebesar 12.22 persen dari total penduduk Situbondo, yaitu sebanyak 83.740 pada tahun 2020, meningkat di banding kemiskinan di tahun 2019 sebesar 11.20 persen.
Baca Juga: Komitmen Jadi Rujukan di Wilayah Barat, RSUD Besuki Bangun CSSD dan Belanja Alat Medis
Adapun permasalahan kemiskinan di Situbondo diwarnai berbagai kearifan lokal berbasis sosial budaya yang cukup kompleks, mulai dari utang di tengah-tengah masyarakat hingga pernikahan usia dini.
Khofifah mengatakan, Bupati Karna harus menyiapkan penyediaan lapangan kerja dan penciptaan ruang sosial yang dapat menghargai prinsip kebhinekaan.
Gubernur Khofifah juga mengingatkan, agar Pemkab Situbondo menyelaraskan program dengan pemerintah pusat hingga pemerintahan provinsi. Baik keselarasan antara RKP dan RKPD Tahun 2021.
Baca Juga: Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Situbondo, Perusahaan Asal Malang Transaksi Tembakau Besuki
Guna meningkatkan investasi, Gubernur Khofifah menegaskan, bahwa Pemkab Situbondo harus lebih memprioritaskan layanan perizinan di sektor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) guna menggaet investor sehingga proses investasi di Situbondo bisa lebih cepat serta pertumbuhan ekonomi bisa lebih bergeliat.
Pada kesempatan yang sama, di hadapan, kiai dan tokoh masyarakat yang hadir, Gubernur Khofifah juga mengajak keterlibatan peran kiai dan tokoh masyarakat untuk dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Saat ini IPM Situbondo masih berada di bawah rata-rata Jawa Timur dengan angka 67,38%, serta menyandang persentase kemiskinan di atas Jawa Timur dalam rentang 9-15% (12,22%).
Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, RSAR Situbondo Belanja EEG dan Mesin Anestesi dari DBHCHT 2024
Mantan Mensos RI di era Presiden Jokowi ini berharap peningkatan IPM bisa dilakukan bersama-sama, bergotong royong dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota dan keterlibatan para kiai dan tokoh masyarakat di Situbondo.
"Mohon izin kepada para kiai dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan IPM sehingga daya saing masyarakat bisa meningkat di Kabupaten Situbondo. Kami akan terus mendorong agar IPM Situbondo bisa meningkat," ungkapnya.
Seusai acara Gubernur Khofifah berharap Selingkar Ijen menjadi percepatan ekonomi baru guna mendukung ekonomi pariwisata sekaligus implementasi dari Perpres Nomer 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jatim.
Baca Juga: Pemkab Situbondo Siap Distribusikan Paket Sembako Program DBHCHT
Dalam Perpres tersebut dijelaskan, terdapat lima skala prioritas yang harus segera dilaksanakan oleh Pemprov Jatim maupun Pemkab Situbondo. Salah satunya, Selingkar Ijen yang memiliki banyak project yang masuk kategori Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki wilayah tersebar di Kab. Situbondo, Banyuwangi dan Bondowoso.
Khofifah ingin menjadikan kawasan Selingkar Ijen menjadi kawasan wisata alam yang memiliki daya pikat yang luar biasa, karena berbagai keunggulan fenomena alamnya yang sulit dicari di tempat lain.
"Untuk itu, kita harus gerak cepat menyingkronkan kembali antara Project Management Office (PMO) di Prov. Jatim yang ada di Bappeda Jatim dan PMO tingkat pusat ada di Kemenko Perekonomian. Saat ini Selingkar Ijen di mana salah satu penyangganya adalah Situbondo termasuk salah satu program strategis nasional," terangnya.
Baca Juga: Peroleh Dana Cukai Rp77 Miliar, Kepala Bappeda Situbondo: Sepenuhnya untuk Kesejahteraan Masyarakat
Sementara itu, Bupati Situbondo Drs. H. Karna Suswandi, M.M. mengatakan, misi dan prorgam gang akan dilaksanakan adalah membangun masyarakat Situbondo beriman dan keberagaman melalui peningkatan kesejahteraan guru ngaji dan pendidikan keagamaan dan membangun kota santri Pancasila.
Tak hanya itu, misi lain juga membangun masyarakat Situbondo sehat, cerdas, dan meningkatkan peran perempuan melalui peningkatan kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan tenaga medis, pengembangan beasiswa Situbondo Cerdas untuk melanjutkan pendidikan anak hingga ke perguruan tinggi.
Bupati berkomitmen akan membangun infrastruktur, ekonomi yang berkeadilan dan berdaya saing lewat peningkatan aksesibilitas infrastruktur penunjang ekonomi, pembangunan kawasan unggulan minapolitan dan agropolitan. Juga akan membangun pemerintahan yang profesional, bersih, dan tangguh lewat program smart government, birokrasi bebas korupsi, dan bersih dari jual beli jabatan hingga memberikan Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD). (*)
Baca Juga: Gunakan Rp1,9 Miliar dari DBHCHT 2024, Dinkes Situbondo Bangun 152 Jamban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News