PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 belum reda, rakyat miskin pun masih terpuruk lantaran sulitnya ekonomi. Namun, Pemerintah Kabupaten Pasuruan tetap melanjutkan rencana rehabilitasi lapangan tenis Pendopo Kabupaten Pasuruan dengan anggaran cukup fantastis, yakni Rp1,6 miliar.
Proyek tersebut dinilai mencederai hati rakyat Kabupaten Pasuruan, karena minim manfaat untuk masyarkat. Apalagi, masih banyak infrastruktur yang rusak dan butuh penangan segera. Seperti jalan rusak di Banyubiru, dan infrastruktur lain yang terdampak banjir di wilayah Gempol, Pandaan, dan Beji.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Hari Aprianto menjelaskan, bahwa rehab lapangan tenis sudah direncanakan cukup lama, yakni sejak 2 tahun lalu. Namun, rencana itu tertunda lantaran adanya refocusing anggaran untuk penangan Covid-19.
"Baru sekarang bisa terealisasi," bebernya saat rapat kerja di DPRD, Rabu (10/3/2021) lalu.
Saat disinggung urgensi rehab tersebut, Hari menjelaskan jika lapangan tenis itu sudah mengalami kerusakan.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
“Kondisi bangunan dan konstruksinya memang rusak, termasuk atapnya. Juga ada penambahan fasilitas, termasuk ruang ganti dan kamar mandi. Kalau ada tamu ke situ kan gak enak kalau melihat lapangan rusak. Selain itu juga jadi ikonnya pendopo,” imbuhnya.
Menurut Hari, bupati menginginkan kondisi pendopo harus dalam kondisi bagus sebelum purna tugas. “Bupati juga ingin sebelum purna tugas, kondisi pendopo harus bagus. Prosesnya (rehab lapangan tenis) sudah sampai lelang,” tandasnya.
Dari penelusuran BANGSAONLINE.com pada laman LPSE Kabupaten Pasuruan, tertera nilai pagu paket pengerjaan rehab lapangan tenis pendopo Kabupaten Pasuruan sebesar Rp1.699.999.235 dan nilai HPS Rp1.698.186.000. (bib/par/rev)
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News