BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Lagi-lagi oknum polisi diduga terlibat dalam proses penarikan mobil nasabah kredit macet di Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut dikuatkan dengan kedatangan petugas kepolisian berseragam lengkap dengan mengunakan kendaraan dinas dan para debt collector dalam waktu yang hampir bersamaan.
Peristiwa tersebut dialami oleh Rahmat Hidayat Sugihartono yang akrab disapa Tono (32), warga Kelurahan Penganjuran, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Kepada wartawan, Tono menceritakan kronologi kejadian penarikan mobil berawal ketika angsuran mobil Datsun miliknya di salah satu perusahaan finance mengalami keterlambatan.
Baca Juga: Tak Terima Rumahnya Jadi Tempat Parkir, Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya saat Tahlilan
"Saya akui saya telat gara-gara pekerjaan sepi akibat pandemi. Tetapi saya sudah mengangsur dapat 33 kali dari tenor 59 bulan. Kurang 26 kali lagi lunas," kata Tono.
Namun, ketika dia sedang beristirahat di warung kopi sekitar daerah Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi pada Rabu (10/3/2021) lalu, tiba-tiba muncullah gerombolan debt collector sekitar enam orang yang dibarengi kedatangan dua oknum anggota polisi berseragam dengan menggunakan mobil dinas.
"Para debt collector itu mengatakan kepada saya ingin menarik mobil Datsun milik saya karena sudah lama terlambat. Tetapi saya tidak bersedia, karena saya masih dalam tahap melakukan negoisasi kepada pihak finance untuk meminta keringanan pelunasan," kata Tono.
Baca Juga: Lima Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Usai Aniaya Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi
Namun, ketika Tono sedang berusaha menghubungi seseorang, tanpa seizinnya kunci mobilnya yang ditaruh di atas meja warung diambil oleh salah seorang debt collector.
Kemudian saat itu juga, dia diminta untuk datang ke kantor polisi terdekat untuk dimediasi. Para debt collector itu juga menjanjikan akan mempertemukannya dengan pihak finance dan mantan istrinya yang menjadi atas nama mobil tersebut.
Bahkan, kata Tono, oknum polisi yang saat itu berbarengan dengan para debt collector itu ikut meyakinkanya untuk dapat diselesaikan di kantor polisi.
Baca Juga: Sering Bolos Dinas dan Terlibat Narkoba, Dua Anggota Polisi di Banyuwangi Diberhentikan
"Daripada ramai-ramai di sini, diselesaikan di polsek saja," kata Tono menirukan ajakan oknum polisi tersebut.
Mendengar ucapan oknum polisi itu pun, dia langsung merasa down, karena selama ini dia tidak pernah berurusan dengan masalah hukum. Ia pun langsung menurutinya. Namun mobilnya sudah dibawa oleh para debt collector tersebut.
Setibanya di Polsek Rogojampi, Tono tidak menemukan mobil miliknya. Setelah mencari informasi akhirnya diketahui mobil miliknya berada di pos polisi yang berada di Bandara Banyuwangi. Sampai di pos tersebut, dia tidak diperbolehkan masuk ke ruangan pos polisi wilayah hukum Polsek Rogojampi tersebut. Dia disuruh melakukan mediasi dengan para debt collector itu di luar.
Baca Juga: Positif Narkoba, Oknum Perwira di Banyuwangi Dinonaktifkan
Hingga akhirnya, karena tidak ada titik temu mobil Tono itu pun dibawa paksa oleh para debt collector tanpa memberikan tanda terima apapun.
"Yang sangat saya sesalkan di sini adalah dugaan keterlibatan oknum polisi yang seharusnya berada di tengah-tengah justru terkesan membiarkan para gerombolan debt collector berbuat semena-mena menyita kendaraan saya," sesalnya.
Sementara itu, Kapolsek Rogojampi, Kompol Sudarsono saat dikonfirmasi beralasan jika anggotanya yang melakukan penjagaan di pos bandara telah mendapat informasi dari warga terjadi keributan, dan segera meluncur ke lokasi.
Baca Juga: Bak Preman, 2 Debt Collector Rampas Motor Wartawan dari Bangkalan di Surabaya
"Saat itu anggota saya mendapat laporan dari masyarakat adanya keributan lalu anggota mendatangi lokasi dan mengajak kedua belah pihak agar melakukan mediasi di kantor," kata Kompol Sudarsono.
Hal tersebut berbeda dengan pengakuan salah satu debt collector kepada wartawan melalui telepon yang mengakui jika dirinyalah yang menelepon oknum anggota tersebut dan meminta datang ke lokasi.
"Tidak ada oknum anggota yang mem-backing-i, saya yang menghubungi untuk datang," kata salah satu debt collector kepada wartawan. (her/ian)
Baca Juga: Kata Pejuang Polisi: Ada Perubahan di Polri Pasca Kasus Sambo, Benarkah, Apa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News