BANYUWANGI, BANGAONLINE.com – Penyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang minta agar siapa pun yang menemukan atau mengetahuui broker penyunat dana hibah dilaporkan mendapat dukungan dari Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A.
“Kita semua seharusnya bangga punya gubernur berani seperti itu,” kata pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu usai memberikan ceramah dalam acara silaturahim para pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan wali santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Hotel Tanjung Asri Banyuwangi, Jumat (2/4/2021)
Baca Juga: Respons Dampak Banjir Jember, BPBD Jatim dan OPD Tinjau Wilayah Terdampak dan Salurkan Bantuan
Menurut Kiai Asep, sikap tegas Gubernur Khofifah itu harus didukung semua pihak. Sebab akan membawa perubahan Jawa Timur lebih baik ke depan. “Sikap Ibu Khofifah itu kan dalam rangka Indonesia maju, adil dan makmur,” tegas Kiai Asep yang Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersikap tegas terhadap broker yang menyunat dana hibah untuk masyarakat. Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengaku sudah mendengar informasi tentang penyunatan dana hibah.
“Saya dengar ada yang dapat sekian persen, sekian persen. Saya mohon panjenengan menjawab tidak. Kasihan yang mestinya masjidnya jadi, malah setengah jadi. Sekolah yang mestinya fasilitasnya lengkap, jadi tidak lengkap,” kata Gubernur Khofifah dalam acara Sosialisasi Bantuan Hibah Tahap II Pemprov Jatim tahun 2021 di Hotel Savana Kota Malang, Senin (29/3) malam.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
"Ini pertama kalinya saya hadir dalam sosialisasi bantuan hibah. Karena saya ingin memastikan bahwa hibah dari Pemprov Jatim utuh tanpa terkurangi, semua tersalurkan ke masyarakat. Karena saya sempat mendengar ada yang tidak utuh menerimanya. Saya minta ke depan hak itu tidak terjadi lagi," kata Khofifah.
Menurut dia, jika sampai ada oknum yang terindikasi melakukan pemotongan dana hibah, agar segera dilaporkan dengan detail dan jelas. Ia berjanji akan melindungi privasi pelapor agar pemotongan dana hibah tidak terjadi lagi.
“Saya akan jaga privasi jenengan. Silakan laporkan detail. Jangan buat surat kaleng,” tegasnya. Dengan begitu pengawasan akan lebih maksimal.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran
Sikap tegas Gubernur Khofifah itu tidak hanya disampaikan di acara Sosialisasi Bantuan Hibah Tahap II Pemprov Jatim tahun 2021. Tapi juga diunggah di akun instagram peribadinya: khofifah ip.
Karuan saja banyak netizen mendapat komentar beragam. Banyak yang mendukung langkah Gubernur Jatim itu.Namun ada juga yang mengungkap bahwa pemotongan secara tak halal itu sudah biasa dan selalu terjadi. “Kita ajukan katakan 100jt…kita tanda tangan 100jt..eh..nerimanya kena potongan 30%...sudah rahasia umum…Kalo kita gak mau ya gak jadi dapat,” tulis akuh luxurymasionggroup.
Sebagian lain minta agar diberi informasi cara untuk melaporkan.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Sebelumnya, BANGSAONLINE.com juga memberitakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran hibah sebesar Rp 1,257 triliun dan siap dicairkan di tahun 2021 ini.
Bantuan hibah tersebut digunakan untuk pembangunan tempat peribadatan, lembaga pendidikan dan juga kegiatan untuk kelompok masyarakat, untuk irigasi tersier dan lain-lain. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News