TERNATE, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka meningkatkan potensi perdagangan antar daerah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menggelar Misi Dagang dengan mempertemukan para pengusaha dari Jatim dengan para pengusaha dan warga Jatim di Provinsi Maluku Utara (Malut).
Kegiatan Misi Dagang dan Investasi Perdagangan Jatim dan Malut tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan dilaksanakan di Hotel Sahid Bella, Kota Ternate, Maluku Utara, Kamis (8/4). Tim dari Malut juga dipimpin langsung oleh Gubernur Malut Abdul Ghani Kasubah.
Baca Juga: Khofifah Puji Fasilitas Pembelajaran Modern dan Berteknologi Tinggi di Ponpes Dalwa Bangil
Dalam Misi Dagang tersebut, Gubernur Khofifah dan Gubernur Malut Abdul Gani Kasubah menandatangani MoU Kerja Sama Pembangunan Daerah Provinsi Jatim dengan Malut.
Selain itu, penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di sektor perindustrian, pemberdayaan koperasi dan UMKM. Juga penandatangan PKS antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Malut.
Misi Dagang ini mengangkat tema "Meningkatkan Jejaring Konektivitas antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara". Acara ini diikuti oleh 150 pelaku usaha. Terdiri dari 50 orang pelaku usaha dari Jatim dan 100 orang dari Malut.
Baca Juga: Tampil Memukau di Debat ke-2, Khofifah-Emil Paparkan Tata Kelola Pemerintahan yang Terbukti Berhasil
Para pelaku usaha dari Jatim ini membawa berbagai macam komoditas perdagangan, antara lain ayam beku, beras, bibit tanaman, jagung, pipa besi, serta bahan pangan. Sedangkan, para pelaku usaha dari Malut membawa berbagai produk rempah-rempah, minyak kayu putih, hasil laut dan perikanan, serta nikel dan biji besi.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah berharap pelaksanaan misi dagang ini bisa meningkatkan transaksi potensi perdagangan dan konektivitas antara Jatim-Malut. Apalagi, hubungan dagang antara dua provinsi ini sudah terjalin sejak lama.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Atom, Khofifah Borong Jajanan Tradisional dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Hubungan dagang antara Jatim-Malut ini sudah terjalin sejak lama. Di tahun 2020 kemarin, tercatat transaksi perdagangan produk dari Jatim ke Malut mencapai Rp 1,3 Triliun. Sedangkan, perdagangan dari Malut ke Jatim mencapai Rp 930 miliar," urai Khofifah.
"Perdagangan antar pulau ini memang sangat potensial, di tahun 2020 perdagangan sektor antar pulau di Jatim yang terbangun surplus Rp 91 triliun. Sedangkan untuk ekspor terkontraksi Rp 8,1 triliun," lanjut orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Khofifah menambahkan, market atau pasar di Jatim sangat potensial dengan jumlah penduduk mencapai hampir 41 juta orang. Apalagi, banyak bahan baku industri yang dibutuhkan Jatim ada di Malut, utamanya rempah-rempah, di samping bahan baku ternak.
Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT
Selain itu, di bidang pertanian kerja sama juga bisa dilakukan apakah gapoktan Jatim yang ke Malut atau sebaliknya. Sehingga kerja sama kedua provinsi ini saling menguatkan.
"Di Jatim kami tengah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan tambang nikel serta hilirnya ada di Malut. Tentunya, ini bisa menjadi potensi komoditas perdagangan yang bisa dioptimalkan antara Jatim-Malut," terangnya.
Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration
Menurut dia, Provinsi Malut banyak membutuhkan produk pertanian dan peternakan dari Jatim. Seperti daging ayam beku, telur ayam, beras organik, baja, besi dan masih banyak lagi. Karenanya, jaringan untuk bisa saling menguntungkan dalam pemenuhan kebutuhan perdagangan ini harus terjalin baik.
"Alhamdulillah sampai pukul 16.00 WIT, transaksi yang sudah tercatat mencapai Rp 500.212.860.000. Ini menunjukkan potensialnya perdagangan antara Jatim dan Malut," imbuhnya.
Khofifah berharap bahwa hubungan antara dua provinsi ini tidak hanya soal perdagangan saja, tapi juga melebar hingga penguatan industri kreatif dan penguatan SDM. Terlebih, BPSDM Jatim telah ditunjuk KemenpanRB dan LAN RI sebagai pelopor corporate university (corpu). Dalam hal ini hanya dua provinsi yang ditunjuk sebagai corpu, yaitu Jabar dan Jatim.
Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep
"Kami ingin setelah ini ada PKS antara BPSDM Jatim dan BPSDM Malut di bidang Corpu. Karena ini akan memberi penguatan SDM di masing-masing institusi baik di level Pemprov ataupun pemkab dan pemkot di Malut dengan kami yang ada di Jatim," harap orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Malut atas dukungannya sehingga gelaran misi dagang bisa berjalan dengan lancar.
"Jadi lewat misi dagang dan investasi kali ini kita harapkan akan mampu menciptakan win-win profit antara dua provinsi," pungkas Gubernur Khofifah.
Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir
Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasubah menyambut positif gelaran misi dagang dan investasi yang diinisiasi oleh Pemprov Jatim. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi pemicu kersejahteraan bagi warga Maluku Utara.
"Potensi kita besar di rempah-rempah. Tentu kita berharap Jatim menjadi pasar yang strategis. Kita terus mendorong perdagangan kita akan bisa meningkatkan PAD kita," tandas Gubernur Malut.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga bersilaturahim dengan warga Jatim yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Paguyuban Warga Jatim di Malut, di Royal's Resto dan Function Hall, Ternate, Rabu (7/4) malam.
Baca Juga: TPD Khofifah-Emil Adakan Periksa Kesehatan Gratis di Food Colony Pamekasan
Gubernur Khofifah mengajak Paguyuban Warga Jatim yang berada di Malut untuk ikut memperkuat potensi perdagangan antar daerah. Dengan membangun koneksitas dengan sektor-sektor yang dibutuhkan masyarakat Malut dari Jatim, demikian pula sebaliknya.
"Sinergitas ini penting, karena memang perdagangan antar pulau di Jatim ini potensinya luar biasa. Karenanya, dalam kegiatan misi dagang kita selalu mengagendakan silturahim sebagai ajang jejaring warga Jatim," ungkap Khofifah.
Khofifah berpesan, bahwa ajang silaturahim ini bukan sekadar kangen-kangenan namun ajang jejaring yang melahirkan penguatan SDM, penguatan skala ekonomi, dan penguatan kohesivitas sosial. Sehingga, ada misi membangun kerukunan, membangun kehidupan yang harmoni, dan menguatkan ekonomi.
"Kaitan dengan momen silaturahim pada misi dagang kali ini, kita harapkan bersama bisa membangun kerukunan warga Jatim yang ada di Malut. Sehingga, lewat silaturahim ini kita bisa nyambung ati, dan nyambung program," pesannya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News