KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) minta Pembantu Pembina Keluarga Berencana Kelurahan (PPKBK) atau kader Keluarga Berencana ikut membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah-masalah sosial, khususnya yang berkaitan dengan perempuan dan anak.
“Ada beberapa hal yang saya titipkan. Pertama menurut KPAI, kekerasan terhadap anak meningkat di massa pandemi. Ini harus dihentikan,” kata Gus Ipul ketika memberikan pengarahan kader KB Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Senin (12/4).
Baca Juga: Harapan Plt Wali Kota Pasuruan saat Buka Kongres Asosiasi PSSI
Selain kekerasan terhadap anak, kasus pernikahan dini di berbagai daerah, termasuk di Pasuruan, ternyata juga meningkat saat pandemi.
“Kami sudah ketemu. Kami mau MoU dengan kemenag cari cara pernikahan dini ini tidak semakin besar,” ujarnya.
Selain itu, Gus Ipul juga berpesan pada para kader KB ikut pemerintah dalam membantu para perempuan kepala keluarga (peka).
Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96, Ketua GOW Kota Pasuruan Dukung Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas
Dari catatan yang ada, jumlah perempuan kepala keluarga di Kota Pasuruan saat ini mencapai 13 ribu orang. Dari jumlah ini, 80 persen di antaranya adalah usia produktif sehingga harus mendapatkan pendampingan dan bantuan.
“Kalau yang sudah lansia bantuannya bisa BLT atau bansos. Tapi mereka yang usia produktif harus lain, misalnya bantuan modal usaha,” kata Gus Ipul.
Hal lain yang juga harus menjadi perhatian adalah masih banyaknya angka kematian bayi lahir. “Pasuruan ini juga ada PR. Yakni 2.500 lebih keluarga tidak punya jamban. Kalau satu keluarga berisi 4 orang berarti ada 10 ribu orang yang BAB sembarangan,” ujarnya. (afa/rev)
Baca Juga: Plt Wali Kota Pasuruan Hadiri Peresmian Kampung Bahari Nusantara di Kelurahan Tambaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News