Bupati Gresik Matangkan Program UHC, Berobat Cukup dengan KTP

Bupati Gresik Matangkan Program UHC, Berobat Cukup dengan KTP Bupati Gus Yani (tengah) saat memimpin rapat membahas program UHC. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) terus mematangkan program universal health coverage (UHC) untuk masyarakat Kabupaten . Melalui program tersebut, nantinya masyarakat yang hendak menikmati layanan kesehatan cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Guna mewujudkan program tersebut, Bupati Gus Yani mengundang pimpinan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) , para pimpinan rumah sakit se-Kabupaten , serta para kepala OPD terkait, untuk menggelar rapat, Rabu (14/4/2021). Agenda ini juga dihadiri perwakilan DPRD .

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah di bidang pelayanan kesehatan. Selain menjadi program prioritas, kami ingin di era Pemerintahan Baru jumlah angka kemiskinan menurun dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan," ucap Bupati Gus Yani saat membuka rapat.

Bupati berharap, ada inovasi dari seluruh peserta rapat dalam merealisasikan UHC, agar pembiayaannya tidak hanya mengandalkan APBD.

"Sebagai kabupaten industri, kami berharap agar ada optimalisasi dari semua pihak. Baik dari dunia industri dan pihak swasta, pihak rumah sakit dan pelayanan kesehatan di , atau dari program yang lain untuk optimalisasi dalam percepatan program UHC ini," harapnya.

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

Sementara Kepala Cabang BPJS Tutus Novita Dewi mengungkapkan, masyarakat yang sudah tercatat sebagai peserta BPJS mencapai 77,28 persen. Angka ini ada peningkatan dari beberapa minggu sebelumnya yang hanya 74 persen.

Untuk pembayaran klaim selama 8 bulan terakhir tahun 2020 sebesar Rp 421 miliar, sedangkan jumlah pemasukan yang berasal dari iuran peserta selama setahun sebesar Rp 435 miliar.

"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap BPJS juga semakin meningkat. Hal ini sesuai komitmen kami bersama seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan kami untuk tidak melakukan pungutan kepada peserta BPJS dan tidak diskriminasi dalam layanan," ujar Tutus.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Sementara Pj. Sekda Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno mengaku prihatin masih banyak masyarakat yang belum ter-cover BPJS Kesehatan.

"Kepesertaan BPJS masyarakat masih di bawah rata-rata persentase Provinsi Jawa Timur yang mencapai 80,25 persen. "Kami berharap ke depan jumlah masyarakat yang ter-cover BPJS akan terus meningkat," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO