KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengunjungi rumah orang tua Serda Lis Edi Wibowo di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Selasa (27/4/2021).
Serda Lis Edi Wibowo adalah salah satu awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang gugur bersama 52 awak lainnya di Selat Bali.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
Dalam kesempatan tersebut, Mas Bup Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri itu, berjanji akan memberikan beasiswa kepada kedua anak Serda Lis Edi Wibowo sampai ke perguruan tinggi.
"Pemkab Kediri akan memberikan beasiswa kepada kedua anak beliau Serda Lis Edi Wibowo Almarhum, sampai ke jenjang perguruan tinggi," kata Mas Bup Dhito, Selasa (27/4/2021).
Sementara itu, Ny. Krismiati (64), Ibunda Serda Lis Edi Wibowo mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan perhatian kepada anaknya. Kepada wartawan, Ny. Krismiati mengatakan bahwa Edi adalah ragil (bungsu) dari empat bersaudara.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Dia tidak menyangka anak kesayangannya itu akan pergi selamanya. Ny. Krismiati berencana akan memakamkan jasad anaknya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun/Desa Ngadiluwih, berdampingan dengan makam sang ayah.
Ny. Krismiati mengaku tidak ada firasat apa pun yang dia alami terkait kepergian anak bungsunya itu. Bahkan, seminggu sebelumnya Edi sempat bertemu dengan keluarga dan mengabarkan akan latihan di Bali. Selama ini, Serda Edi sudah berkeliling ke berbagai negara di dunia. Terlama di Korea, hampir satu tahun sebelum bergabung dengan Nanggala 402.
"Edi adalah anak keempat dari empat bersaudara masing-masing Misdianto, Haryono Anggota TNI-AL, Endang Susilowati, dan Edi Wibowo," terang Ny. Krismiati.
Baca Juga: ZIS Baznas Meningkat Hampir 70 Persen, Bupati Kediri Launching Program Beasiswa SKSS
Menurut Ny. Krismiati, setelah lulus dari SD Negeri Ngadiluwih III, Edi melanjutkan ke SMP Negeri I Ngadiluwih, dan ke SMK Umatan Wasithon Rembang Ngadiluwih. Setelah tamat SMK, Edi mendaftarkan diri sebagai anggota TNI-AL dan diterima.
Ny. Krismiati menceritakan, sejak kecil Edi memang bercita-cita jadi tentara, dan saat itu dirinya terus berdoa agar cita-cita anaknya terkabul. Bahkan, ketika ada pesawat melintas di udara, Edi pasti mencari sumber suara pesawat. Edi kecil berkata bahwa dirinya pasti bisa jadi tentara dan naik pesawat itu.
"Apa yang dia cita-citakan terkabul, namun bukanya angkatan udara tapi dia pilih angkatan laut dan sudah keliling berbagai negara seperti Jerman, Amerika, Jepang, Prancis, dan paling lama di Korea selama satu tahun. Sabtu (17/4/2021) lalu, saya masih bertemu, demikian juga dengan kakak-kakaknya," ujar Ny. Krismiati lirih.
Baca Juga: Bupati Kediri Dirikan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Sementara itu, Endang Sulistyowati, kakak Edi nomor 3 menceritakan bahwa adiknya tidak manja meskipun anak ragil. Justru ayah dua anak ini memiliki sifat melindungi kepada kakak dan kedua orang tuanya. Jika lebaran, Edi-lah yang mengantar ibunya berkunjung ke rumah saudara.
"Tidak ada yang aneh ketika Edi pulang terakhir ke rumah, dan hanya kelihatan kurus mungkin karena banyak kegiatan. Ibu pun sempat tanyakan kenapa dia kelihatan kurus, dan dijawab kegiatan penuh. Karakter Edi lebih kebapakan dan melindungi. Edi menikah dengan Vitri Wahyuningtyas, S.Pd., guru, warga Desa Tales, Ngadiluwih. Dari pernikahannya ini dikaruniai dua putri, yang satu sudah SMP dan satunya masih SD," ujar Endang. (uji/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News