SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak masyarakat berpartisipasi ketika ada pembangunan masjid atau pondok pesantren (ponpes). Bagi dia, ketika Surabaya dipenuhi dengan ponpes, maka pemimpin-pemimpin di masa mendatang adalah mereka yang mempunyai akhlaqul karimah.
"Mari kita berlomba, bersama-sama ikut membangun, berpartisipasi dalam pengembangan ajaran agama Islam, baik melalui pembangunan masjid maupun pondok," kata Wali Kota Eri saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan asrama santri tahfidz bersanad putri Ponpes Hidayatullah Surabaya, Sabtu (1/5/2021).
Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT
Menurut dia, semakin banyak pembangunan ponpes tahfidz di Surabaya, maka secara otomatis anak-anak dan keluarga akan memiliki akhlaqul karimah yang bakal menjadi dasar pembentukan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
"Sehingga tujuan kita bersama untuk membangun Surabaya menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbhun Ghaffur, Insya Allah terwujud di Kota Surabaya," tutur dia.
Baca Juga: Mas Iin dan Eri Cahyadi Siap Sinergi Bangun Sidoarjo dan Surabaya
Bagi dia, tidak ada artinya Surabaya menjadi Kota Metropolitan, kota yang hebat dan terkenal di dunia kalau penerus-penerusnya tidak mempunyai akhlaqul karimah.
Oleh sebab itu, ia juga berkeinginan ke depan ketika pandemi Covid-19 sudah hilang, kegiatan Pondok Ramadan yang biasanya dilaksanakan di sekolah, dapat digelar di lingkup pondok pesantren. Keinginan ini pun sebelumnya telah disampaikannya ke Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.
Baca Juga: Eri-Armuji Patut Waspada! Peluang Dipecundangi Kotak Kosong Kian Menguat, ARCI Beberkan Alasannya
Dengan demikian, pendidikan agama Islam yang diajarkan ke anak-anak itu bisa terserap masuk. Dan tentunya, anak-anak Surabaya bisa merasakan langsung ilmu agama dari ponpes.
"Bagaimana ketika di ponpes nanti ilmu agamanya terserap, meskipun hanya seminggu namun di situ ada rasa di hati yang melekat. Karena ketika pendidikan agama sejak dini telah ditanamkan, maka hingga dewasa akan terus melekat ke anak-anak," pungkasnya. (dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News