JEMBER, BANGSAONLINE.com - Untuk menjaga stabilitas harga beras di Kabupaten Jember, Bupati Hendy Siswanto akan membentuk tim khusus.
“Kami akan bentuk struktur (tim) dari perwakilan stakeholder beras untuk menjamin kestabilan harga beras,” kata Hendy usai menggelar rapat koordinasi soal ketersediaan beras dan stabilisasi harga gabah, di Pendopo Wahyawibawagraha bersama stakeholder dan kepala Bank BI, Jum’at (28/5).
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
"Sebagai kabupaten yang memiliki lumbung beras nasional dan berhasil mempertahankan eksistensi daerah produsen beras, saya ingin saat panen raya para petani kita tidak mengalami kerugian," ujarnya.
Sementara itu, Hestu Wibowo hadir mewakili kepala Bl Jember saat rapat tersebut menyampaikan bahwa 1/3 perekonomian Jember ditopang sektor pertanian. Artinya, Jember sebagai kabupaten agraris.
Jember juga mengalami surplus beras dalam 5 tahun terakhir, sehingga tidak terjadi inflasi pada harga beras.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
"BI sedang mengkaji kemungkinan Jember dihubungkan dengan daerah yang kekurangan beras dalam bentuk kerja sama antar daerah," ujarnya.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Budi Sultika, Pimpinan Cabang Bulog Jember, menyampaikan bahwa saat ini pendistribusian dan pemasaran beras dipengaruhi oleh politik.
"Termasuk Isu impor beras beberapa bulan lalu. Tetapi, kami bersyukur tidak ada beras impor masuk ke Jember,” ucapnya.
Baca Juga: Harga Beras Berangsur Stabil, Pj Wali Kota Mojokerto Tetap Gelar Pasar Murah Beberapa Komoditas
Menurut Budi, harga beras cenderung deflasi. Stok beras Jember terbesar di Jatim. Bulog Jember telah menyerap kurang lebih 10.000 ton gabah 1.000 beras hingga bulan April 2021.
“Saat ini, Bulog Jember sedang menyelamatkan harga di tingkat konsumen, dengan menjual beras,” pungkasnya. (yud/eko/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News