GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, Perusahaan Solusi Agroindustri Anggota Holding Pupuk Indonesia memperluas kerja sama program agro solution bersama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, dengan ditandai penandatanganan kerja sama di Kantor Pusat PTPN XI, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/6/2021).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berupaya mendorong peningkatan produktivitas tanaman tebu di Jawa Timur, mengingat saat ini Jawa Timur merupakan penopang utama tebu nasional sebagai bahan baku gula.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
"Produktivitas tebu dalam negeri saat ini masih belum mencukupi kebutuhan gula nasional karena kendala bahan baku. Kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut," ujar Dwi Satriyo.
Sejumlah kendala yang dihadapi petani, lanjut Dwi Satriyo, menjadikan tebu sulit bersaing dengan komoditas pangan pokok utama seperti padi dan jagung. Padahal, di masa pandemi Covid-19 ini, budi daya tebu tetap harus berjalan agar dapat menyediakan bahan baku industri gula yang merupakan kebutuhan pokok dan strategis bagi masyarakat.
Dwi Satriyo menambahkan, masalah klasik budi daya tanaman tebu antara lain produktivitas rendah, terbatasnya pendampingan kepada petani, keterbatasan pupuk subsidi, harga pupuk non-subsidi yang mahal, sulitnya akses ke lembaga keuangan, dan harga jual hasil panen yang cenderung turun, serta belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
"Agro solution dapat menjadi jawaban untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna menjaga ketahanan pangan sekaligus mendongkrak kesejahteraan petani," terangnya.
Petrokimia Gresik dalam kerja sama ini akan menjamin penyediaan pupuk non-subsidi kepada petani binaan. Untuk musim tanam tebu kali ini, pupuk yang diharapkan petani tebu antara lain NPK Phonska Plus dan ZA non-subsidi.
Selain itu, Petrokimia Gresik juga memberikan kawalan dan analisis uji tanah yang dilakukan oleh petugas Mobil Uji Tanah, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. "Petrokimia Gresik juga memberikan pendampingan agronomis terhadap petani tebu binaan PTPN XI," pungkasnya.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Sementara itu, Direktur PTPN XI R. Tulus Panduwijaja menyambut baik kerja sama ini. Dia berpendapat bahwa agro solution menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait di bidang usaha pertanian. Selain itu, juga mendukung program pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
"PTPN XI mendorong upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mitra petani tebu melalui peningkatan produktivitas usaha tani dengan praktik budi daya pertanian unggul atau best practice. Karena salah satu penyebab menurunnya minat petani untuk menanam tebu adalah nilai ekonomis komoditas tebu. Untuk itu, PTPN XI bersinergi dengan Petrokimia Gresik untuk meningkatkan produktivitas dengan beberapa fasilitasnya melalui program agro solution," ujarnya.
Saat ini, PTPN XI telah memulai aktivitas giling tahun 2021, di antaranya Pabrik Gula (PG) Poerwodadie, PG Redjosarie, PG Pagottan, PG Kedawoeng, PG Wonolangan, PG Djatiroto, PG Semboro, PG Wringinanom, dan PG Pradjekan. Sedangkan target gula yang diproduksi tahun ini sebesar 304 ribu ton, realisasi produksi tahun 2020 sebesar 290 ribu ton.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
"Melalui kerja sama ini saya berharap produktivitas kami bisa melampaui target. Selain itu, rendemen tebu juga meningkat sehingga petani bisa merasakan kebermanfaatan dari agro solution," pungkas Tulus Panduwijaja. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News