BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk menjaga ekosistem sungainya. Salah satunya dengan menggelar Festival Susur Sungai yang diadakan rutin tiap bulan secara bergantian di sejumlah aliran sungai.
Kali ini, Festival Susur Sungai digelar di Teluk Pangpang, yang masuk wilayah Dusun Krajan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Rabu (16/6/2021) kemarin. Teluk ini merupakan muara pertemuan Sungai Setail dan Sungai Kedunggebang.
Baca Juga: Antisipasi Karhutla dan Banjir Kota Batu, BPBD Petakan Titik Api dan Sumbatan Aliran Sungai
Festival ini diikuti puluhan warga Desa Wringinpitu. Mereka berperahu menempuh jarak sejauh 2 kilometer melewati hutan mangrove yang ada di sana. Sembari menyusuri sungai dilakukan penebaran ikan, setelah sebelumnya juga dilakukan bersih-bersih sungai dari sampah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Guntur Priambodo mengaku sangat mengapresiasi upaya warga yang punya kesadaran tinggi untuk menjaga potensi yang dimilikinya, sehingga tetap lestari. "Saya bangga dengan upaya warga yang dengan guyub menjaga alamnya. Ini adalah aset yang harus bisa dinikmati anak cucu kita nanti," kata Guntur.
Kegiatan konservasi mangrove sudah dilakukan masyarakat setempat sejak 1999 secara swadaya. Dinas perikanan lalu mulai intervensi pada tahun 2000. Pada kurun waktu 2000-2004 telah ditanam 850 ribu mangrove berbagai jenis di lahan seluas 170 hektare. Kemudian pada 2004-2014, penanaman mangrove dilanjutkan dengan melibatkan berbagai lembaga seperti JICA, Universitas Brawijaya, Perhutani, dan kelompok-kelompok masyarakat.
Baca Juga: Pemkot Kediri Studi Tiru Layanan Aduan 112 dan SP4N LAPOR! ke Pemkab Banyuwangi
Pada tahun 2020, Teluk Pangpang ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial oleh Gubernur Jawa Timur. Kawasan Ekosistem Esensial adalah kawasan konservasi di luar kawasan hutan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan, yakni taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, yang pengelolaannya melibatkan banyak pihak.
Guntur menyebut, menjaga ekosistem sungai ini perlu dilakukan sebagai upaya menjaga kualitas air di bumi. Jika aktivitas manusia yang berada di sekitar aliran sungai tidak diimbangi dengan kesadaran melestarikan sungai, maka kualitas air akan buruk.
"Untuk itulah Pemkab Banyuwangi terus berupaya menjaga kualitas sungai di daerahnya dengan berbagai macam cara, salah satunya lewat Festival Susur Sungai. Masyarakat diajak untuk memperhatikan kawasan sungai dan sepanjang alirannya," jelas Guntur.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
"Saya berharap, aliran air di sini tetap terjaga. Sebab, daerah ini potensial sebagai objek wisata sungai, di samping potensi lainnya seperti wisata mangrove dan wisata memancing," kata Guntur.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perikanan Arief Setiawan mengatakan, kegiatan susur sungai ini juga dimaksudkan sebagai kegiatan konservasi sungai. "Bicara konservasi tidak hanya menanam tanaman, tapi juga berurusan dengan aliran sungai dan pantai. Kita memberikan edukasi bagi rakyat bahwa sungai memiliki potensi, ekosistem, ada biota di dalamnya yang harus kita lindungi," terangnya.
Arief mencontohkan, dahulu di Sungai Setail ini mudah didapati lele yang bersengat. Kini sudah mulai punah, sehingga anak-anak muda hanya mengenal lele jenis dumbo. Selain itu, juga ada beberapa ikan yang hampir punah seperti sepat, hampala, dan juga labi-labi.
Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
"Kita ajak kembali masyarakat khususnya anak-anak muda supaya tetap dan terus peduli lingkungan. Kali ini kita juga perkenalkan alat tangkap yang ramah digunakan seperti bubu, pancing, dan jala. Jangan gunakan lagi alat tangkap seperti strum dan potas," ujar Arief.
Di festival ini, juga ditampilkan beraneka produk home made potensi setempat yang dikelola kelompok pengelola dan pemasar (poklasar) Desa Wringinputih. Seperti keripik mangrove, teh, dan sirup mangrove. Juga ada produk olahan hasil perikanan air tawar seperti ebi kering, terasi rebon, abon ikan tuna, bakso kerang goreng, kerupuk cumi, olahan siput, dan kepiting. (guh/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News