BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Program bedah rumah tidak layak huni (RTLH) yang dicanangkan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (PU CKPP) Kabupaten Banyuwangi mulai bergulir.
Total ada 30 RTLH yang menjadi sasaran bedah rumah tahun ini yang tersebar di berbagai kecamatan. Proses pembangunan sudah berlangsung. Bahkan beberapa di antaranya sudah selesai dibangun.
Baca Juga: Pemkot Kediri Studi Tiru Layanan Aduan 112 dan SP4N LAPOR! ke Pemkab Banyuwangi
Kabid Perumahan dan Permukiman Edi Purnomo mewakili Plt. Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi Danang Hartanto, menyatakan anggaran yang digunakan untuk pembangunan RTLH bersumber dari APBD Pemkab Banyuwangi tahun 2022.
(Salah satu rumah penerima bantuan sebelum dibedah)
Menurut Edi, program bedah rumah bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar memiliki hunian yang layak. Sebab, Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah yang berkembang cukup pesat terus melakukan pembenahan pada bidang infrastruktur.
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
“Tahun 2022 ini, Program Bedah Rumah Dinas PU CKPP Banyuwangi menyasar 30 unit rumah tidak layak huni dengan menggunakan anggaran APBD. Per unitnya mencapai Rp20 juta dan kini masih berproses,” kata Edi, Jumat (9/9/2022).
Untuk penentuan penerima bantuan bedah rumah, lanjut Edi, berawal dari usulan pemerintah desa yang melakukan pendataan pada warga kurang mampu. Selanjutnya, data tersebut diverifikasi dan divalidasi kembali oleh Dinas PU CKPP selaku leading sector.
“Penerima bantuan disyaratkan termasuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah, serta memiliki rumah yang dibangun di lahan milik sendiri dan belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan pemerintah untuk perumahan,” jelasnya.
Baca Juga: Dongkrak Pencatatan KI Komunal, Kemenkumham Gandeng Pemkab Banyuwangi-Dewan Kesenian Blambangan
(Kondisi rumah yang telah dibedah oleh Dinas PU CKPP Banyuwangi)
Edi berharap melalui program bedah rumah ini, angka kemiskinan di kabupaten berjuluk “Sunrise of Java” ini dapat berkurang. Mengingat, mekanisme pembangunannya dilakukan secara padat karya dan gotong royong bersama warga sekitar. Dengan demikian, dapat meningkatkan ekonomi dan menambah kekompakan warga.
“Terpenting lagi dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Banyuwangi dengan mendapatkan rumah yang lebih layak, sehat, dan nyaman,” pungkasnya. (guh/mar)
Baca Juga: PTPN dan KAI Gelar Program "Relawan Bhakti BUMN"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News