Di Hadapan Menteri Desa, Bupati Gus Yani Paparkan Progres Penanganan Kali Lamong

Di Hadapan Menteri Desa, Bupati Gus Yani Paparkan Progres Penanganan Kali Lamong Bupati Gus Yani bersama Wagub Emil saat mendampingi Menteri Desa Abdul Halim memberikan keterangan pers. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani () memiliki tekad kuat untuk segera mungkin menuntaskan penanganan agar tak kembali banjir.

Setiap bertemu tokoh nasional, Bupati menyampaikan progres penanganan . Seperti saat bertemu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Abdul Halim Iskandar pada sebuah acara dialog di Balai Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Sabtu (26/6/2021).

Baca Juga: Di Hadapan Pecinta Ludruk, Gus Yani Ajak Lanjutkan Program yang Belum Tuntas

Bupati mengungkapkan, bahwa penanganan yang membentang sepanjang 62 kilometer di wilayah Kabupaten Gresik sudah dilakukan. "Soal , ada dana Rp 100 miliar dari Balai Besar Wilayah Solo (BBWS). Saat ini sudah mulai dikerjakan di wilayah Kecamatan Cerme," ungkap bupati.

Pada kesampatan ini juga mengungkapkan sejumlah program yang dilakukan oleh Pemkab Gresik dalam menangani sebaran Covid-19. Terkait pandemi Covid-19, menurutnya ada 2 hal yang menjadi prioritas, yaitu kesehatan dan pemulihan ekonomi. "Insya Allah dengan sinergi akan bisa diwujudkan," jelasnya.

juga menyampaikan potensi yang dimiliki Kabupaten Gresik, salah satunya budi daya ikan bandeng. "Ada 8.000 ton ikan bandeng dalam perputaran setahun yang perputaran uangnya hampir mencapi Rp 1 triliun. Ini potensi yang juar bisa," ungkapnya.

Baca Juga: Targetkan Kemenangan Yani-Alif 90 Persen, Relawan Kebomas: Tak Perlu Urusi Pemilih Kotak Kosong

Selain itu, di Kecamatan Bungah ada songkok nasional yang sudah masuk pasar Timur Tengah. Dan, masih banyak potensi lain.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Gresik Much. Abdul Qodir menyampaikan upaya yang dilakukan untuk memaksimalkan potensi desa. Menurutnya, saat ini DPRD sedang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Desa Wisata.

Melalui raperda tersebut, pihaknya berharap desa-desa wisata bisa mensinergikan potensi yang dimiliki. "Jika ada desa tak ada wisata, tapi memiliki produk makanan misalnya, maka bisa sinergi dengan desa wisata untuk penjualan produk tersebut," ujar Qodir memberikan contoh.

Baca Juga: Target Menang Total, PDIP Gresik Pasang Ribuan APK Yani-Alif dan Risma-Gus Hans

Turut hadir dalam diskusi tersebut, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak. Ia mengingatkan tren kenaikan kasus Covid-19 yang saat ini cukup tinggi. "Covid-19 sudah meningkat. Pernah kenaikan dalam sehari sebelumnya 15 ribu, baru-baru ini kenaikan hingga 20 ribu. Untuk itu, saya mengajak agar masyarakat patuhi prokes," pintanya.

Terkait potensi desa, wagub meminta agar tak semua pemdes latah berlomba-lomba membangun desa wisata. "Tak harus wisata semua. Makanya, berharap ada sinergisitas soal potensi desa yang ada," ujarnya.

Menurutnya, tidak semua desa bisa mengembangkan wisata. Karena itu, harus dipikirkan potensi yang paling menjual untuk dikembangkan, misalnya kain tenun, dan seterusnya. "Sehingga nanti multifungsi. Nanti yang pengrajin kain tenun berkembang bisa menjadi industri. Saya berharap, Desa Wedani menjadi industri tenun yang maju," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Ajakan Coblos Kotak Kosong, Ketua Golkar Gresik: Ora Ngefek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO