ODO, Inovasi RSUD Lamongan dalam Berantas Percaloan Darah, Perebutkan 5 Besar Nasional

ODO, Inovasi RSUD Lamongan dalam Berantas Percaloan Darah, Perebutkan 5 Besar Nasional Bupati Yuhronur Efendi saat Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Top 15 Kategori Replikasi secara daring.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ojek Darah Online (ODO) adalah sebuah inovasi dari RSUD Ngimbang, Kabupaten Lamongan untuk memberantas percaloan darah.

ODO berfungsi untuk memberikan kepastian ketersediaan darah, sehingga proses distribusi darah bisa lebih cepat dan bisa dipantau dan dilacak secara realtime karena dilengkapi aplikasi GPS live 360.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK

Hal ini disampaikan oleh Bupati di ruang Command Center, Rabu (7/7), saat memberikan paparan pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Top 15 Kategori Replikasi secara daring. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) ini sudah mencapai tahap 5 besar nasional dan penentuan juara.

“Ojek Darah Online adalah jawaban dari tuntutan masyarakat dalam bidang kesehatan sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Lamongan,” terang Yuhronur.

Ia mengungkapkan, bahwa pengguna layanan ODO meningkat dari waktu ke waktu. Dari 30 persen menjadi 97 persen di semester kedua tahun 2020. Di sisi lain, distribusi darah secara mandiri turun dari 70 persen menjadi 3 persen.

Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat

Yuhronur mengklaim, meningkatnya penggunaan ODO ini seiring dengan peningkatan indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada Rumah Sakit Ngimbang yang mencapai 81,05 pada semester I tahun 2020. Sedangkan pada semester II tahun 2020 mencapai 82,21.

Tidak hanya itu, program layanan ODO ini juga memberdayakan masyarakat karena pengirimannya menggunakan jasa ojek lokal. Otomatis, rata-rata pendapatan tukang ojek lokal juga turut meningkat. Yakni dari Rp 829.200 menjadi Rp 2 juta lebih setelah adanya ODO. Risiko darah rusak juga dapat diminamalisir dengan penggunaan ODO, karena penyediaan fasilitas cool box (box simpan sesuai standar) dalam pengiriman.

Di hadapan 10 anggota Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2021 yang diketuai oleh Prof. Dr. JB. Kristiadi, Yuhronur juga memaparkan bahwa saat ini RSUD Ngimbang telah mengembangkan inovasi dan rencana replikasi dari ODO berupa Tipo (Titip Pengambilan Obat) dan Swab Go yang memberi pelayanan berupa pengantaran Sample Swab Covid-19 ke RSUD dr. Soegiri dan Laboratorium Kesehatan di Kota Surabaya.

Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur

Selain itu, PMI Lamongan sebagai vendor juga akan mengembangkan inovasi ODO berupa kerja sama dengan ojek konvensional dan rumah sakit di sekitarnya untuk distribusi darah.

“Inovasi ODO tidak berhenti di sini, kami juga telah merencanakan pengembangan inovasi dan rencana replikasi dari ODO. Ada Tipo dan Swab Go. Ke depannya, PMI juga akan mereplikasi inovasi ini melibatkan ojek konvensional dalam pendistribusian darah,” pungkasnya

Sebelumnya, inovasi ODO dari RSUD Ngimbang ini telah mengikuti kompetisi serupa tingkat Provinsi Jawa Timur di tahun 2020 dengan predikat TOP 25. (qom/ian) 

Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO