JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha 2021, harga kebutuhan pokok di Jember relatif stabil. Bahkan ada komoditi yang mengalami penurunan harga, daging ayam misalnya. Merosotnya harga ayam terjadi beberapa hari setelah ada penetapan PPKM darurat.
Hal itu disampaikan oleh Ika, pedagang daging ayam di pasar tradisional Jember (Pasar Sabtuan). Menurutnya, turunnya harga daging ayam itu ditengarai akibat penerapan PPKM darurat. Sebab, setelah ditetapkannya PPKM darurat, pembeli juga ikut menurun.
Baca Juga: Meriahnya Festival Ramadhan 2024 yang Digelar Pegadaian Area Jember
"Sebelum ada PPKM itu, harga ayam per kilo Rp 32 (ribu)," keluhnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com di pasar.
"Semenjak ada PPKM itu terus mengalami penurunan, sampai hari ini harga per kilonya Rp 18 (ribu)," imbuhnya
Hal yang sama juga disampaikan oleh Prapto. Penjual daging ayam di pasar itu mengeluh karena selama PPKM darurat pembeli daging ayam menurun drastis. "Sekarang harganya murah, tapi pembeli sedikit," keluhnya.
Baca Juga: Bupati Jember Apresiasi Kolaborasi dan Sinergi dalam Kendalikan Laju Inflasi
Ia mengaku sudah puluhan tahun menjadi penjual daging ayam, tapi baru kali ini merasakan harga daging ayam turun di saat mendekati hari raya. "Saat ini yang seharusnya daging ayam naik kerena mendekati hari raya, tapi menjadi terbalik (turun)," ujarnya.
Untuk harga daging ayam ras masih fluktuatif. Per 13 Juli 2021, turun dari Rp 25 ribu menjadi Rp 23 ribu per kg. Adapun, telur ayam ras Rp 20.500 per kg.
Menurut Kasi Pengembangan Usaha dan Promosi Peningkatan Penggunaan Produksi Disperindag Jember Eko Wahyu Septantono, harga kebutuhan pokok di Jember saat ini relatif normal. Mulai dari beras, gula pasir, serta minyak goreng masih stabil.
Baca Juga: Di Rakor Mingguan, Kepala Disperindag Jember Paparkan Ketersediaan Bapokting
Menurutnya, kestabilan harga itu sejak ada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET). "Ditambah Jember juga menjadi salah satu lumbung beras di Jatim," ujar dia.
"Harga telur mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan seiring bertambahnya warga Jember yang melakukan isolasi mandiri di rumah karena terkonfirmasi positif Covid-19," pungkasnya. (yud/eko/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News