SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Sidoarjo terus mengebut pembangunan Frontage Road (FR). Yakni mulai mengerjakan segmen satu di wilayah Aloha, mulai depan Brigif 1 hingga Desa Gedangan.
Sebagai persiapan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU-BMSDA) Sidoarjo mengerahkan alat berat untuk membongkar persil yang telah dibebaskan, Senin (27/7/2021).
Baca Juga: Gus Muhdlor Divonis 4,5 Tahun Penjara, Pendukung dan Simpatisan Nangis
Di segmen ini ada 33 persil yang telah terbayar. Sedangkan 21 persil lagi belum mendapat ganti rugi. Pembongkaran tersebut dilakukan di Jalan Pahlawan, Desa Gedangan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Wabup Subandi, Plt Kepala Dinas PU-BMSDA Sigit Setyawan, Camat Gedangan, dan Kades Gedangan menyaksikan proses pembongkaran tersebut.
Kata Bupati Muhdlor, progres pengerjaan FR sudah lebih baik. Sejumlah persil yang bisa digarap akan dikebut. Tahapannya sekarang merobohkan beberapa bangunan.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
"Sementara beberapa pemilik bangunan belum bisa menerima ganti rugi karena status tanah masih tumpang tindih. Secepatnya akan kita selesaikan dengan penlok (penetapan lokasi)," cetusnya kepada wartawan.
Menurut Bupati Muhdlor, dengan penlok itu tanah dan bangunan akan ditinjau tim appraisal yang selanjutnya akan diberikan ganti rugi.
Terkait tanah yang masih dobel kepemilikannya, akan diarahkan untuk konsinyasi. “Sesuai arahan kontraktor maka frontage road akan kita garap di dua sisi sekaligus," beber Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Konsultan Manajemen Kontruksi (MK) proyek FR Aloha-Gedangan, A Haris menjelaskan, sesuai dengan hasil perencanaan dari manajemen kontruksi, pekerjaan ini harus segera dimulai. Targetnya rampung tepat waktu pada Desember 2021.
"Kami sudah mengubungi beberapa pihak yang terlibat. Salah satunya adalah pembebasan lahan ini. Dua sisi pengerjaan nanti selebar 12 meter dan 8 meter. Total 20 meter lebar jalan. Panjang jalan 1,6 km," urainya.
Menurut Haris, dalam waktu dua minggu, puluhan bangunan harus sudah dibongkar. "Pembangunan FR tidak bisa berjalan jika lahan belum siap," bebernya.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Sementara itu, untuk lahan FR di depan Brigif 1 juga sudah siap dibangun. Lahan itu sudah aman. Hanya utilitas kabel dan tiang listrik yang harus dipindahkan. Hal itu sudah dikoordinasikan antar instansi, termasuk biaya pemindahan utilitas kabel dan tiang listrik tersebut. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News