SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur resmi menyandang Provinsi Layak Anak (Provila) 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Status tersebut diberikan menyusul keberhasilan Pemprov Jatim mendorong semua kabupaten/kota di Provinsi Jatim meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)
Atas raihan prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi besar atas kerja keras pemerintah daerah bekerja sama dengan stakeholder lainnya serta melibatkan masyarakat, media, dan dunia usaha untuk mewujudkan upaya pemenuhan dan perlindungan hak anak.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
“Alhamdulillah, 38 kabupaten/kota di Jawa Timur seluruhnya telah berpredikat KLA. Terima kasih kepada seluruh kepala daerah yang telah memperjuangkan daerahnya sebagai kabupaten/kota layak anak,” ungkap Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Kamis (29/7).
Khofifah mengatakan prestasi ini bukanlah perkara mudah. Ada sejumlah klaster yang harus dipenuhi untuk meraih predikat KLA. Di antaranya, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan anak, kesehatan dasar dan kesejahteraan anak, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, dan perlindungan khusus.
“Untuk mencapai lima klaster tersebut butuh kerjasama dan koordinasi lintas sektor. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” imbuhnya.
Baca Juga: Rapat Pemadanan, Langkah Strategis Kemenkumham untuk Sinkronisasi Data PPNS di Jatim
Khofifah menegaskan, setiap anak perlu mendapat kesempatan yang luas untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan. Oleh karena itu, Khofifah mengingatkan semua bupati/walikota di Jatim agar tidak lupa melibatkan anak dalam pembangunan dan menjadikan anak sebagai subyek, bukan obyek.
“Saya mengajak para kepala daerah agar pastikan bahwa predikat kabupaten/kota layak anak ini benar-benar terimplementasi dengan baik di lapangan. Bagaimanapun tumbuh kembang anak adalah investasi jangka panjang karena mereka adalah generasi penerus dan pewaris negara ini,” ujarnya.
Jangan sampai, lanjut Khofifah, ditahun-tahun mendatang di Jatim masih terjadi kasus kekerasan, perundungan, eksploitasi, pemasungan, atau penelantaran anak. Khofifah berharap anak-anak di Jatim benar-benar bisa merasakan kesejahteraan.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Khofifah menyebut, saat ini Pemprov Jatim tengah menggencarkan vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak. Langkah ini menjadi upaya massif Jatim memberikan perlindungan kepada anak-anak dari risiko terpapar Covid-19. Mengingat, tidak sedikit kelompok anak-anak yang terinfeksi Covid-19 yang berasal dari orang dewasa.
“Umumnya mereka tertular dalam klaster keluarga. Vaksinasi ini tidak hanya melindungi anak dari infeksi virus Corona, melainkan juga penting untuk mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Selain itu, perlindungan anak merupakan bagian dari investasi pembangunan SDM Jatim. Oleh karena itu saya juga mengajak para kepala daerah agar menyiapkan tim psycho social untuk memberikan pendampingan dan konseling kepada anak yang terdampak covid-19,” pungkasnya. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News