BSI Genjot Optimalisasi Potensi Ziswaf

BSI Genjot Optimalisasi Potensi Ziswaf Jajaran Direksi PT BSI saat memaparkan kinerja triwulan ll 2021. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Potensi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) di Indonesia sangat besar. Namun, optimalisasinya masih kurang. Belum banyak ziswaf dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat maupun masyarakat umum.

Data Badan Amil Zakat Nasional (), per 2020 lalu, total dana ziswaf yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp 12,5 triliun. Angka ini tumbuh dari jumlah per 2019 yang ada di posisi Rp 10,6 triliun.

Tahun ini, jumlahnya diestimasi bisa naik hingga Rp 19,77 triliun. Memang, pengumpulan dana ziswaf terus meningkat setiap tahun. Namun, dibandingkan dengan potensi yang ada, memang masih kecil. Diperkirakan, potensi ziswaf bisa mencapai Rp 327,6 triliun.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk () Hery Gunardi mengakui potensi besar ziswaf ini. Ia pun mengamini bila pengumpulan dana bisa lebih digenjot lagi. Hery Gunardi memprediksi potensinya mencapai lebih dari Rp 300 triliun. Hampir sama dengan perkiraan dari .

Menurutnya, apabila potensi ini dimobilitasi dan digerakkan secara masif, manfaatnya akan luar biasa. Ziswaf akan menjadi dana pembiayaan umat yang bisa menggerakkan perekonomian nasional.

Bahkan, bisa digunakan untuk pembiayaan pembangunan. Potensi lainnya adalah bisa digunakan untuk beasiswa pendidikan, membangun community develpopment, dana corporate social responsibility (CSR), dan sebagainya.

Melihat potensi ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk () terus mengoptimalkan pengumpulan serta menyalurkan ziswaf. ingin berperan aktif dalam pemanfaatan dana ini secara maksimal.

"Potensi yang luar biasa besar ini harus bisa digarap," tukas Hery Gunardi.

Apalagi, sebagai bagian dari ekosistem zakat, punya peran penting dalam pengelolaan ziswaf. Memang pengelolaannya dibutuhkan transparansi dan reliable.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO