PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Tingginya angka kematian Covid-19, menyebabkan banyak anak-anak yang menjadi yatim lantaran ditinggal mati orang tuanya. Meski, belum bisa dipastikan berapa jumlah anak yang menjadi yatim dadakan lantaran bencana non alam tersebut.
Kondisi tersebut diharapkan menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah dituntut ikut hadir di tengah-tengah mereka memberikan bantuan. Mulai dari sandang, papan, dan pendidikan agar mereka tetap semangat dan tidak kehilangan impiannya.
Baca Juga: 342 Lansia di Kota Pasuruan Terima Bansos PKH Plus Tahap IV
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur (Jatim) Anwar Sadad di sela-sela kegiatan pemberian sembako dan santunan untuk anak yatim bersama Keluarga Besar DPC Gerindra Kabupaten Pasuruan di Bangil, Sabtu (21/8).
"Perlu ada perhatian dan pemberian motivasi bagi anak-anak yatim dan piatu tersebut agar mereka bangkit," kata Anwar Sadad.
Menurut Anwar Sadad, jumlah kasus kematian Covid-19 memang tinggi untuk di wilayah Jatim. Diperkirakan ada 26 ribu orang yang meninggal karena Covid-19. Dampaknya, ribuan anak menjadi yatim dan piatu.
Baca Juga: Nama-Nama Anggota DPRD Jatim yang Diperiksa KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah
"Kondisi itu jelas sangat memprihatinkan. Sebab, kehilangan orang tua bisa mempengaruhi kondisi psikologis mereka. Mimpi besar yang ingin dicapai, bisa hilang. Hal inilah yang menjadi perhatian kami, Keluarga Besar Gerindra. Untuk terus memberikan motivasi supaya mereka bisa mengejar mimpinya," imbuhnya.
Politikus asal Pasuruan itu menambahkan, perhatian yang diberikan tidak cukup hanya dengan memberikan santunan. Tetapi juga dengan memberikan support agar anak-anak tersebut tetap semangat dan tidak patah arang dalam mengejar mimpinya.
Partai Gerindra sendiri, kata Anwar Sadad, sudah menggagas program berupa Children Wow Day (CWD) untuk memberikan motivasi bagi anak-anak, terutama mereka yang kehilangan orang tuanya.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
"Kami memberikan pendampingan agar mereka bisa bangkit. Tidak terpuruk atau merasa minder karena ditinggal mati orang tuanya," pungkasnya. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News