GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi III (Bidang Pembangunan) DPRD Gresik melakukan sidak proyek pembangunan islamic center di Kecamatan Balongpanggang, Rabu (1/9/2021) kemarin. Sebab, proyek mercusuar yang pembangunannya dimulai di era Bupati Gresik Sambari Halim Radianto pada tahun 2019 tersebut molor. Komisi III meminta kepada kontraktor pelaksana agar pembangunan bisa berjalan tepat waktu.
Anggota Komisi III DPRD Gresik Moh. Syafi' A. M. mengatakan bahwa pembangunan lanjutan islamic center baru saja dimulai. "Memang agak telat dimulainya. Makanya kami pantau ke sana untuk melihat progresnya," ucap Syafi', Kamis (2/9/2021).
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Menurut Syafi', kontraktor pelaksana berjanji bisa menyelesaikan pengerjaan satu bulan sebelum kontrak habis. "Kalau kontraknya hingga Desember, maka November harusnya sudah selesai. Nanti akan kami pantau lagi apakah sesuai dengan janji yang telah disampaikan," katanya.
Dijelaskan, pembangunan islamic center sempat berhenti akibat pandemi Covid-19. Dari hasil pembahasan bersama pemerintah, proyek disepakati untuk dilanjutkan. "Pada APBD 2021 ini ada anggaran Rp 10,8 miliar hasil lelang dari pagu Rp 14,9 miliar untuk melanjutkan pembangunan gedung tersebut," terangnya.
Pembangunan gedung islamic center terdiri dari gedung (bangunan) A dan B. Pada proyek islamic center tahap I tahun 2019 menelan biaya Rp 16.763.286.113,22. Sebagai kontraktor pelaksana adalah PT Cipta Perkasa Prima dengan No. SPMK: 764/542/CK/437.51/2019. Pembangunan islamic center berada di lahan tanah negara seluas 5.700 meter persegi. Jarak dari jalan raya sekitar 50 meter. Bangunan itu menggunakan bekas area persawahan.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Sesuai dengan rencana, di kawasan islamic center ada bangunan masjid akbar dan tempat untuk manasik haji. Selain itu, terdapat sentra kuliner untuk mewadahi UMKM. Juga, ada gedung serbaguna seluas 1.900 meter persegi, gedung kajian Islam seluas 1.900 meter persegi, dan rest area. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News