MALANG (BangsaOnline) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Jawa Timur mulai mengambil langkah untuk menangani dan mencegah jatuhnya korban akibat bencana alam, khususnya banjir dan tanah longsor sekarang ini. Dalam waktu dekat BPBD Kota Malang bakal menjalankan program Kelurahan Tangguh. Pembentukan Kelurahan Tangguh menjadi program yang perlu dijalankan segera oleh BPBD. Hal ini tidak terlepas dari kerapnya peristiwa tanah longsor di Kota Malang dalam dua bulan terakhir.
Kepala BPBD Kota Malang, J Hartono menyatakan, dalam mencegah dan menanggulangi bencana banjir serta longsor yang mengancam Kota Malang, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tim BPBD langsung turun ke lokasi bencana longsor dan memberi bantuan. Untuk tindakan antisipasi, BPBD sudah menyiapkan posko dan anggota yang selalu siaga.
Baca Juga: Semarak Grand Final Kakang-Mbakyu Kota Malang 2024
"Kami sudah petakan kawasan yang rawan longsor, ada 35 titik yang perlu diwaspadai dan sudah kami konsolidasikan dengan lembaga terkait," ujar Hartono, Sabtu (14/3) kemarin.
Ia menyebut, kawasan DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas kini menjadi daerah yang paling diwaspadai di Kota Malang. Ia menyebut, dalam menghadapi hal ini, ada tiga unsur, yakni pemerintah, masyarakat dan swasta harus ikut terlibat langsung. Sebagai langkah kongkret, dalam waktu dekat BPBD bakal mengundang para lurah di Kota Malang untuk menyiapkan Kelurahan Tangguh. Dalam program ini, BPBD akan memberikan pembekalan informasi dan pelatihan tanggap bencana.
Nantinya akan ada perwakilan dari kelurahan yang dilatih secara khusus. Tapi sebagai langkah awal prioritas ditujukan bagi kelurahan yang rawan bencana banjir dan longsor.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Tinjau Pembangunan Area Parkir Stadion Gajayana
"Harapannya di kelurahan nantinya sudah ada yang bisa memberi respon cepat dalam mencegah dan menangani kondisi bencana lebih awal," imbuh Hartono. Pemetaan daerah rawan longsor di DAS Brantas tersebut juga sebagai upaya antispasi penanganan cepat tanggap terhadap bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News