GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan aktivis masyarakat Gresik yang mengatasnamakan diri gerakan penolak lupa (Gepal) menggelar demo di kantor DPRD Gresik, Jalan KH. Wachid Hasyim, Senin (12/9/2021).
Dalam aksinya, mereka menyuarakan sepuluh tuntutan rakyat (Sepul Tura). Yakni, usut tuntas korupsi di tubuh PDAM Giri Tirta Gresik (sekarang Perusahaan Daerah Giri Tirta), hukum mati koruptor, stop PHK sepihak, gratiskan biaya pendidikan, gratiskan biaya kesehatan, gratiskan biaya PCR, save ICW, pekerjaan untuk rakyat (perda lokal), distribusi tanah untuk rakyat, dan save aktivis.
Baca Juga: Kabel Utilitas Masih Semrawut Meski Ada Perda di Gresik
Massa juga menggelar aksi teatrikal membagi-bagikan sembilan bahan pokok (sembako).
Korlap Aksi, Syafiudin menyatakan demo di DPRD Gresik kali ini sebagai tindak lanjut demo sebelumnya. Pihaknya mendesak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menuntaskan kasus dugaan korupsi proyek kerja sama investasi PDAM Giri Tirta dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT), dan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) pada tahun 2012, dengan nilai investasi Rp 133 miliar. Massa mendesak KPK agar segera menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Ia menyayangkan korupsi yang terjadi di tubuh PDAM Giri Tirta, mengingat angka kemiskinan di Gresik masih tinggi. Terlebih, saat ini juga masih banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan air PDAM. "Makanya, harus cepat dituntaskan," desaknya.
Baca Juga: Direktur YLBH FT Soroti Pabrik Pencemar Lingkungan di Gresik
Terkait biaya pendidikan dan kesehatan, Gepal mendesak digratiskan oleh pemerintah. "Kami juga mendesak biaya PCR gratis," sambungnya.
Pihaknya juga meminta tidak ada lagi kriminalisasi terhadap ICW dan para aktivis. "Save ICW dan aktivis," pungkasnya. (hud/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News