Sisihkan 5.458 Pesaing, Arsyad Asal Madura Lolos Parlemen Remaja, Ini Kata Syafiuddin

Sisihkan 5.458 Pesaing, Arsyad Asal Madura Lolos Parlemen Remaja, Ini Kata Syafiuddin H.Syafiuddin, anggota DPR RI, dapil XI Madura dan Arsyad Habilillah peserta remaja parlemen dari Madura asal SMA 1 Bangkalan. foto: Ahmad Fauzi/ bangsaonline.com

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - H. Syafiuddin, Anggota DPR RI, mengapresiasi Arsyad Habilillah, yang lolos setelah bersaing ketat sebagai peserta ke 62 dari 131 parlemen remaja yang terpilih di tahun 2021. Ia menyisihkan 5.458 orang.

Syafiuddin perlu memberikan apresiasi, motivasi, serta dorongan kepada Arsyad Habilillah karena mampu melewati 5.458 peserta remaja parlemen seluruh Indonesia.

“Karena Arsyad satu-satunya perwakilan dari Madura, dan 9 peserta dari remaja perlemen yang mewakil dari Provinsi Jawa Timur," kata Syafidudin kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (18/9/2021).

"Apresiasi kepada adinda Arsyad Habilillah yang mewakili Madura serta 9 remaja dari Provinsi Jawa Timur," terangnya.

Menurut Syafiuddin, untuk lolos ke parlemen remaja, Arsyad Habilillah harus melalui proses ketat. Ia lolos ke perlmen remaja di DPR RI bersama 131 peserta dari SMA, SMK, MA, dan sederajat dari 80 pemilihan seluruh Indonesia.

"Untuk lolos ke 131 peserta tidak mudah karena harus memiliki kemampuan public speaking, memiliki kemampuan penulisan esai, serta kemampuan pembuat video kampaye singkat," papar Syafiuddin.

Ia berharap, Arsyad Habilillah bisa mengharumkan masyarakat Madura. Karena itu harus berjuang sebagai wakil dari Pulau Madura. “Buktikan bahwa masyarakat Madura mampu bersaing dengan daerah lain,” katanya.

Menurut dia, Arsyad Habilillah bisa menjadi contoh, role model remaja Madura yang mampu tampil di kancah nasional, sehingga akan memberikan dampak positif bagi remaja Madura ke depan.

Sementara, Nurul Hidayati, S.Psi., guru bimbingan dan penyuluhan (BP) SMA I Bangkalan berharap Arsyad Habilillah tampil maksimal serta dapat meraih yang terbaik, sehingga mampu memberikan edukasi kepada anak didik di Madura.

Menurut dia, Arsyad Habilillah bagian dari partisipasi politik milenial yang harus ditanamkan bagi remaja, karena remaja merupakan estafet kepemimpinan, pewaris roda demokrasi berkelanjutan, yang melahirkan pemimpin bangsa ke depan.

"Peranan pendidikan politik terhadap milenial sangatlah perlu ditanamkan agar roda demokrasi dapat berkelanjutan dalam melahirkan para pemimpin bangsa Indonesia kedepannya," ucapnya (uzi)